Persaingan Capres Kian Ketat, Investor Menahan Transaksi

Image title
Oleh
2 Juli 2014, 16:09
Prabowo & Hatta KATADATA | Arief Kamaludin
Prabowo & Hatta KATADATA | Arief Kamaludin
KATADATA | Arief Kamaludin

IHSG tercatat sudah turun 2,5 persen dari posisi tertinggi pada tahun ini 5031,57 poin pada 16 Mei lalu. Sementara rupiah melemah 4,9 persen dibandingkan saat pengumuman Jokowi sebagai capres pada 14 Maret.

?Pasar sudah memposisikan kemenangan Jokowi. Jarak dengan Prabowo yang semakin sempit membuat investor tidak nyaman,? kata Wellian Wiranto, ekonom di OCBC Singapura seperti dikutip dari Wall Street Journal.

Jika Jokowi kalah, kata Eric Sugandhi, ekonom Standard Chartered Indonesia, pelemahan rupiah bisa berlangsung hingga cukup lama. ?Bisa saja akan mengalami pelemahan drastis. Lamanya bisa mingguan,? kata dia.

?Tapi kami perkirakan rupiah akan kembali normal, karena pasar akan bisa menyesuaikan dengan pemerintahan yang baru. Kami perkirakan rupiah akan berada di level Rp 11.600 per dolar AS pada akhir tahun.?

Menurut seorang analis yang dihubungi Katadata, kekhawatiran investor terhadap Prabowo disebabkan pada visi misinya yang dinilai akan sulit tercapai. Dia mencontohkan rencana penghapusan utang luar negeri dalam lima tahun yang dinilai tidak realistis.

?Apakah itu perlu? Apalagi jatuh tempo utang Indonesia rata-rata 30 tahun, kalau mau dipercepat berarti ada biaya yang harus dikeluarkan. Duitnya dari mana? Kebijakan ini malah membuat suku bunga makin mahal karena bersaing dengan obligasi,? kata dia.

Akibat visi misinya yang tidak dapat diimplementasikan tersebut menimbulkan keraguan di kalangan investor. ?Visi misi ini kan juga mencerminkan personalitas dirinya. Ini yang meragukan,? tuturnya.

Halaman:
Reporter: Desy Setyowati, Aria W. Yudhistira
Editor: Arsip
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...