Menko Airlangga Sebut Jokowi Berharap Ekonomi Masih Bisa Tumbuh 0,5%
Dengan dampak tersebut, Sri Mulyani menyebut pemerintah mendesain pemulihan ekonomi akibat virus corona. Baik dari sisi permintaan dan produksi.
Dari sisi permintaan, langkah yang dilakukan pemerintah yakni subsidi bansos terutama kepada masyarakat miskin dan rentan secara lebih luas. Tujuannya, menahan kemerosotan konsumsi sehingga bisa tetap terjaga pada level yang bisa penuhi kebutuhan, terutama kebutuhan dasar.
"Makanya diberikan dalam bentuk sembako, tarif dasar listrik, keluarga harapan dan tunai," ujarnya.
(Baca: Dana Pemulihan Ekonomi Rp 641 Triliun untuk UKM, BUMN hingga Pengusaha)
Selain itu, Mantan Direktur Peaksana Bank Dunia ini mengaku juga masih mendesain revitalisasi konsumsi apabila pembatasan sosial sudah mulai dikurangi. Jika kondisi ini sudah dipenuhi, stimulus dalam bentuk konsumsi terutama pariwisata, transportasi, dan restoran akan mulai didesain kementerian terkait.
Sementara dari sisi dukungan dunia usaha agar bisa bertahan di tengah pandemi yakni pemerintah memberikan intervensi. Fokus pertama tentunya akan diberikan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). "Mereka dapat subsidi bunga, penundaan pembayaran cicilan pokok, dan insentif pajak dalam bentuk DTP sehingga tidak bayar PPh," katanya.
Sebelumnya, Bank Dunia memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini hanya akan mencapai 0,5%. Namun, pertumbuhan ekonomi Indonesia diproyeksi akan melesat 8,2% pada tahun depan.