Sri Mulyani Ungkap Potensi Indonesia Masuk Jurang Resesi Ekonomi

Agatha Olivia Victoria
23 Juni 2020, 12:06
sri mulyani, resesi ekonomi, pandemi corona, pertumbuhan ekonomi
ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari/hp.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut Indonesia secara teknis mengalami resesi jika ekonomi kuartal ketiga kembali tercatat negatif.

"Ini memang karena penerapan berbagai langkah pembatasan sosial berskala besar dan bagaimana pengaruhnya pada indikator agregat demand dan suplai," ujar Sri Mulyani.

(Baca: Bappenas: Daya Beli Masyarakat Hilang Rp 362 T Akibat Pandemi Corona)

Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto bahkan menyebut perekonomian RI berpotensi terkontraksi 4,8% hingga 7% sesuai ramalan sejumlah lembaga.  "Dengan melihat indikator yang ada hingga Mei 2020, bisa dipastikancekonomi pada kuartal II 2020 akan terkontraksi, pertanyaan besar seberapa dalam?  Kalau kita lihat trading economics itu memprediksi minus 4,8%, bahkan ada yang memprediksi minus 7%," kata Suhariyanto dalam rapat yang sama. 

Dengan demikian outlook perekonomian tahun ini ada di antara minus 0,4% sampai 1%. Proyeksi tersebut sebelumnya telah disampaikan Sri Mulyani kepada Badan Anggaran DPR.

Selain outloook pertumbuhan ekonomi, inflasi tahun ini diproyeksikan antara 2% hingga 4%. Kemudian tingkat bunga SPN 3 bulan 3,5-4,5%, dan nilai tukar rupiah di kisaran Rp 14.900-15.500 per dolar AS.

Dari sisi komoditas, harga minyak mentah Indonesia diproyeksikan berada pada US$ 30-35 per barel. Lalu lifting minyak 695-725 ribu barel per hari (bph) dan lifting gas 990 ribu sampai 1,05 juta barel setara minyak per hari.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...