Perang Dagang AS-Tiongkok Memanas, Rupiah Menguat ke 14.425 per US$

Agatha Olivia Victoria
13 Juli 2020, 17:02
rupiah, nilai tukar, perang dagang
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/wsj.
Ilustrasi. Rupiah menguat di tengah memanasnya perang dagang AS dengan Tiongkok.

Peluang kesepakatan fase kedua dirusak oleh virus corona yang berasal dari Tiongkok. Trump menilai penyebaran virus corona ke seluruh dunia, termasuk AS terjadi karena Tiongkok tidak dapat menghentikan wabah.

Hal itu pun menyebabkan indeks dolar AS melemah. Saat berita ini ditulis, indeks dolar AS turun 0,01% ke level 96,64.

Padahal, kata Josua, awalnya investor pasar saham AS optimis dengan adanya laporan progres terkait obat Covid-19. Salah satu perusahaan obat menyatakan bahwa pasien yang diberikan obat Remdesivir mempunyai risiko kematian yang lebih rendah dibanding dengan pasien yang diberikan perawatan standar.  "Pernyataan dari perusahaan obat ini mendorong optimisme terkait perawatan pasien corona di masa depan," ujarnya.

Sebelum Covid-19 melanda dunia, kesepakatan perdagangan fase pertama antara AS dan Tiongkok telah diteken pada 15 Januari 2020. Perjanjian perdagangan awal itu diharapkan bisa meredakan perang dagang  yang berlangsung sekitar dua tahun dan mempengaruhi perekonomian negara di dunia.

Perjanjian yang ditandatangani oleh Trump dan Wakil Perdana Menteri Tiongkok Liu He itu memberi beberapa keuntungan bagi pihak AS. Salah satunya, berisi komitmen Tiongkok atas pembelian barang dan jasa manufaktur, energi, pertanian AS senilai US$ 200 miliar selama dua tahun dan menindak praktik-praktik yang dikritik pemerintah Trump.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...