Kenaikan Harga Emas Perhiasan Diprediksi Kerek Inflasi Agustus 0,01%

Agatha Olivia Victoria
7 Agustus 2020, 19:55
Pramuniaga melayani pelanggan yang menjual perhiasan emasnya di sebuah gerai emas di Malang, Jawa Timur, Kamis (30/7/2020). Pengusaha perhiasan setempat mengaku sejak sepekan terakhir masyarakat yang menjual perhiasan emas meningkat dari 100 orang menjadi
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto/aww.
Ilustrasi. Kenaikan harga emas diperkirakan menyumbang inflasi sebesar 0,09% pada bulan ini.

Deflasi tertinggi terjadi di Manokwari yakni 1,09%. Penyebab utama deflasi di kota itu adalah penurunan harga bawang merah dan bawang putih. Sementara itu, deflasi terendah terjadi di Gunungsitoli, Bogor, Bekasi, Luwuk, dan Bulukumba masing-masing 0,01%.

Sebaliknya, inflasi tertinggi terjadi di Timika 1,45% disumbang kenaikan tarif angkutan udara. Inflasi terendah di Banyuwangi dan Jember masing-masing 0,01%.

Suhariyanto menilai, pergerakan inflasi di Indonesia terus menurun pada tahun ini. "Terlihat dari angka inflasi secara tahunan,"ujarnya.

Berdasarkan kelompok pengeluarannya, makanan, minuman, dan tembakau menjadi kelompok terbesar penyumbang deflasi. Dengan andil 0,19%, kelompok tersebut mengalami deflasi 0,73%.

Komoditas yang harganya turun cukup tajam dan dominan menyumbang deflasi yakni bawang merah yang memiliki peran 0,11%, daging ayam ras 0,04%, bawang putih 0,03%, beras, cabai rawit, dan gula pasir masing-masing 0,01%. Namun, masih ada beberapa komoditas pada kelompok itu yang menyumbang inflasi, yakni telur ayam ras sebesar 0,04% dan rokok putih 0,01%.

Selain kelompok makanan, minuman, dan tembakau, transportasi menjadi kelompok yang mengalami deflasi 0,17% dengan andil 0,02%. Komoditas yang menyumbang deflasi pada kelompok tersebut yaitu tarif angkutan udara sebesar 0,05%.

Kendati demikian, Suhariyanto menjelaskan bahwa masih ada komoditas yang mengalami kenaikan harga sehingga menyumbang inflasi. Komoditas yang dimaksud adalah tarif angkutan antar kota dan roda empat online masing-masing 0,01%. "Namun penurunan yang cukup dalam pada tarif transportasi udara tak bisa terkompensasi dengan kenaikan ini," katanya.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...