Burden Sharing Pemerintah-BI Berlanjut ke 2021, Butuh Utang Rp 1.142 T

Agustiyanti
15 Agustus 2020, 07:10
pembiayaan utang, burden sharing pemerintah-bi, burden sharing utang, bi cetak uang, defisit anggaran
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Pemerintah dan Bank Indonesia bakal melanjutkan berbagi beban atau burden sharing dalam pembiayaan hingga tahun depan.

Pemerintah dan BI sebelumnya sepakat untuk berbagi beban pembiayaan yang meningkat akibat kebutuhan dana penanganan dan pemulihan ekonomi akibat dampak  Covid-19 tahun ini mencapai Rp 903,46 triliun. Dari jumlah tersebut, beban pembiyaaan sebesar Rp 397,56 triliun yang diperuntukkan untuk belanja publik akan ditanggung sepenuhnya oleh Bank Indonesia. 

Pembiayaan tersebut akan dilakukan melalui private placement. Skemanya, pemerintah  menerbitkan SBN kepada bank sentral dengan suku bunga acuan BI reverse repo rate. SBN yang dimaksud bersifat dapat diperdagangkan atau tradable dan marketable.

Pemerintah lantas akan membayar bunga atau imbalan kepada BI sesuai tanggal jatuh tempo SBN. Namun pada hari yang sama, otoritas moneter akan mengembalikan bunga kepada pemerintah sesuai skema burden sharing. Namun sesuai penjelasan Sri Mulyani, skema burden sharing ini tak akan dilakukan pada tahun depan.

 Adapun mekanisme burden sharing yang bakal dilanjutkan ke tahun depan adalah BI menjadi stand by buyer, atau masuk sebagai pembeli jika pasar tak dapat menyerap. Pada tahun ini, pemerintah membutuhkan pembiayaan utang neto mencapai Rp 1.220,5 triliun yang sebagian besar akan dipenuhi melalui penerbitan surat berharga negara neto mencapai Rp 11.73,7 triliun. 

Sementara dalam RAPBN 2021, pembiayaan utang neto pemerintah sebagian besar masih akan dipenuh dari penerbitan SBN yang ditargetkan Rp 1.172,3 triliun. Sementara pinjaman neto diperkirakan negatif Rp 29,9 triliun atau pinjaman yang dilunasi lebih banyak dari yang ditarik pemerintah. 

Kementerian Keuangan mencatat posisi utang pemerintah per akhir Juni 2020 sebesar Rp 5.264,07 triliun atau 32,67% terhadap produk domestik bruto Indonesia. Jumlah itu meningkat Rp 693,9 triliun atau 15,2% dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu.

 

 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...