Masalah Baru di Balik Tren Deflasi dan Ekspansi Industri Manufaktur

Rizky Alika
2 September 2020, 21:14
deflasi, daya beli, hasil produksi industri, covid-19
ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
Aktivitas manufaktur Indonesia kembali pada fase ekspansif, namun daya beli masyarakat yang rendah, yang tercermin dari deflasi selama dua bulan berturut, bisa membuat hasil produksi industri tak terserap pasar.

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Shinta Widjaja Kamdani juga memiliki pandangan serupa. Menurut dia deflasi membuat kepercayaan industri untuk melakukan ekspansi produksi dalam jangka pendek tertahan.

Sehingga PMI manufaktur berpotensi kembali ke fase kontraktif. Alhasil sektor industri sulit akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi pada sisa triwulan III. Padahal, konstribusi PDB terbesar berasal dari pertumbuhan konsumsi masyarakat dan industri. "Karena konsumennya tidak punya appetite untuk membeli," ujar dia.

Meski demikian dia meyakini ekonomi akan kembali mengalami inflasi pada triwulan IV seiring dengan peningkatan belanja pemerintah dan pencairan stimulus ekonomi yang diharapkan dapat mendorong permintaan industri dan masyarakat.

Meskipun hal tersebut akan bergantung pada kondisi psikologis masyarakat. "Kalau confidence pasar domestik untuk meningkatkan konsumsi rendah, pertumbuhan di triwulan IV juga tidak akan terpacu terlalu tinggi," kata Shinta.

Sebaliknya, optimisme ditunjukkan oleh Wakil Ketua Umum Kadin bidang Perdagangan Benny Soetrisno. Menurut dia pemberian BLT dan bantuan permodalan untuk usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) bisa mendorong daya beli. Sehingga dia optimistis hasil produksi industri akan terserap oleh pasar.

"Dengan bantuan tunai Rp 600 per bulan untuk karyawan dan bantuan untuk UMKM Rp 2,4 juta, hasil industri akan terserap di bulan September dan bulan selanjutnya," ujar dia.

Halaman:
Reporter: Rizky Alika
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...