Ekonomi Tahun Depan Dapat Tumbuh 5% Tergantung Penanganan Pandemi

Agatha Olivia Victoria
11 September 2020, 13:15
pertumbuhan ekonomi, RAPBN 2021, apbn, pandemi covid-19
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/aww.
Ilustrasi. Petrtumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun ini diproyeksi minus hingga 1,1%, tetapi kembali tumbuh pada tahun depan mencapai 5%.

"Dengan tetap berorientasi pada sektor kesehatan dan akselerasi pemulihan ekonomi nasional, serta sektor-sektor yang terkait dengan hajat hidup orang banyak," kata Said.

Direktur Riset Center Of Reform on Economics Piter Abdullah Redjalam menilai pemerintah dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi tersebut jika kondisi pandemi sudah membaik. Kuncinya tetap ada pada perkembangan pandemi Covid-19. "Kalau pandemi berakhir tahun ini, tumbuh diatas 5% pun kita bisa," ujar Piter kepada Katadata.co.id, Jumat (11/9).

 Pemerintah pun diharapkan memutar otak  untuk menangani pandemi lebih baik. Namun, ia menyebut berakhirnya Covid-19 saat ini lebih ditentukan oleh keberadaan vaksin, tidak cukup dengan pembatasan sosial bersakala besar.

Sri Mulyani sebelumnya membeberkan faktor penentu pertumbuhan ekonomi 2021. Salah satunya, keberhasilan vaksin virus corona serta efektivitas kemampuan fiskal dalam mendorong permintaan. Laju perekonomian Indonesia tahun depan akan sangat bergantung pada skenario penanganan virus corona, serta pada akselarasi reformasi terutama di bidang struktural untuk meningkatkan produktivitas daya saing dan iklim investasi.

Kemampuan fiskal dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional menurut Sri Mulyani juga akan menentukan arah pertumbuhan ekonomi 2021. Hal ini akan melihat seberapa efektif kemampuan fiskal memulihkan sisi permintaan lewat bantuan sosial (bansos) dan bantuan langsung tunai, serta suplai dari sisi pemulihan sektor-sektor produksi.

Tak hanya dari dalam negeri, pencapaian target pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun depan akan bergantung dari kondisi perekonomian global. Terutama bagaimana negara-negara maju seperti Amerika Serikat, Eropa, Jepang hingga Tiongkok mempengaruhi dan mengembalikan lintasan atau trajectory pemulihan ekonomi dunia.

Di sisi lain, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia tersebut memperkirakan pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga tahun ini kemungkinan minus 2%. Bila itu terjadi, RI berpotensi masuk ke jurang resesi ekonomi. Secara keseluruhan, perekonomian RI diproyeksikan tumbuh di antara minus 1,1% hingga 0,2%.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...