PSBB Jakarta Dihantui Potensi Deflasi Tiga Bulan Berturut-turut

Agatha Olivia Victoria
12 September 2020, 08:00
Ilustrasi. Perkiraan deflasi pada September berasal dari penurunan harga komoditas telur ayam ras hingga emas perhiasan.
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.
Ilustrasi. Perkiraan deflasi pada September berasal dari penurunan harga komoditas telur ayam ras hingga emas perhiasan.

"Bisa lebih rendah deflasinya karena orang akan mulai rem lagi kegiatannya," ujar Abra kepada Katadata.co.id, Jumat (11/9).

Abra menilai, pelonggaran PSBB yang berlangsung sejak awal Juni tak mampu mengerek daya beli masyarakat. Padahal, pusat perbelanjaan hingga tempat wisata sudah kembali dibuka.

Badan Pusat Statistik mencatat Indonesia kembali mengalami deflasi pada Agustus 2020 sebesar 0,05% karena daya beli masyarakat yang masih lemah. Pada Juli 2020, Indonesia juga mengalami deflasi sebesar 0,01%.

Kepala BPS Suhariyanto menjelaskan tren deflasi terjadi hampir sama di semua negara, karena pandemi corona memukul daya beli masyarakat secara global. Ia berharap ke depan daya beli masyarakat bisa pulih dengan cepat, mengingat pemerintah sudah membuat banyak kebijakan untuk mendorong hal tersebut.

Meski terjadi penurunan daya beli, Suhariyanto menilai suplai pasokan barang pada Agustus 2020 cukup baik. Maka dari itu, harga barang yang termasuk dalam kelompok harga bergejolak banyak turun seperti harga daging ayam ras, bawang merah, tomat, telur ayam ras, dan beberapa buah-buahan. "Tetapi di sisi lain daya beli masih butuh waktu untuk kembali ke posisi normal," kata Suhariyanto beberapa waktu lalu.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...