Sri Mulyani Ungkap Ketidakpastian Harga Vaksin Covid-19 Pengaruhi APBN

Cindy Mutia Annur
19 Oktober 2020, 17:19
sri mulyani, anggaran vaksin, vaksin covid-19, pandemi covid-19
ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter/AWW/dj
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, masih terdapat sejumlah tantangan bagi Indonesia untuk menyelenggarakan program vaksinasi yang diharapkan terealisasi mulai tahun ini.

 

Pemerintah berencana melakukan vaksinasi pada 9,1 juta orang berisiko tinggi Covid-19 mulai akhir November 2020. Saat ini, tiga produsen Tiongkok yakni Sinovac, Sinopharm, dan Cansino telah memberikan komitmen untuk memasok vaksin ke Indonesia. 

Penerima prioritas pertama adalah tenaga kesehatan di rumah sakit rujukan dan laboratorium pemeriksaan SARS-CoV-2. Kemudian kelompok prioritas kedua, yakni petugas pelayanan publik, aparat TNI-Polri, dan Satuan Polisi Pamong Praja.

"Sinovac telah berkomitmen untuk memberikan kesempatan Indonesia membeli vaksin dalam dua kali pengiriman. Rencana awal di bulan November 1,5 juta (dosis), dan Desember 1,5 juta (dosis) vaksin," kata Direktur Jenderal Pencegahan dan pengendalian Penyakit (P2P) Achmad Yurianto di Jakarta, Senin (19/10).

Vaksin akan tersedia setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta Majelis Ulama Indonesia memeriksa keamanan dan kehalalan vaksin. Saat ini dua lembaga tersebut sedang berada di Tiongkok untuk untuk memastikan keamanan dan kehalalannya. Vaksin Sinovac akan diberikan dua dosis pada satu orang dengan jeda 14 hari.

Sedangkan pasokannya sebanyak tiga juta dosis bagi  1,5 juta penduduk RI. Sedangkan Sinopharm akan mengirim 15 juta dosis vaksin untuk 7,5 juta orang. Adapun Cansino menyiapkan 100 ribu dosis vaksin untuk imunisasi pada 100 ribu penduduk. Selain 9,1 juta kelompok berisiko tinggi,

Pemerintah juga menyiapkan pelayanan warga yang ingin menjalani vaksinasi dengan biaya sendiri. “Kami siapkan ruang bagi yang mampu,” kata Yurianto.

Halaman:
Reporter: Cindy Mutia Annur
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...