AS Bangkit dari Resesi, Angin Segar Bagi Ekonomi Indonesia

Agustiyanti
30 Oktober 2020, 15:48
Indonesia, amerika serikat, resesi ekonomi, pertumbuhan ekonomi
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Ilustrasi. Ekonomi Indonesia diproyeksi terkontraksi pada tahun ini.

Trump menyambut baik laporan PDB AS pada kuartal ketiga. "Terbesar dan terbaik dalam sejarah negara kita. Senang sekali PDB besar ini keluar sebelum 3 November," ujar Trump pada Kamis (29/10), seperti dikutip dari Reuters.

Namun, penantang Trump dari Partai Demokrat Joe Biden menyoroti pemulihan yang tidak secara penuh dan percepatan pertumbuhan yang melandai. "AS berada dalam lubang yang dalam dan kegagalan Presiden Trump untuk bertindak membuat pertumbuhan kuartal III tidak cukup untuk mengeluarkan AS dari lubang itu," ujar Biden.

 Rebound PDB AS pada kuartal ketiga terjadi setelah ekonomi mengalami kontraksi mencapai 31,4% secara tahunan pada kuartal kedua, terdalam sejak pemerintah mulai mencatat pada 1947. Namun jika melihat data secara kuartalan, PDB AS tumbuh 7,4% pada kuartal ketiga, berbalik arah dari kontraksi 9% pada kuartal kedua. 

Pembalikan ekonomi ini baru mengembalikan sekitar dua pertiga dari kontraksi ekonomi AS mencapai 10,1% yang terjadi pada paruh pertama tahun ini. Sebagai perbankan, ekonomi AS masih terkontraksi 4% dari lubang terdalam resesi pada krisis ekonomi 2007-2009

Namun, realisasi ekonomi pada kuartal ketiga masih lebih baik dibandingkan proyeksi ekonom yang disurvei Reuters sebesar 31%. 

Ekonom INDEF Eko Listyanto mengatakan pemulihan ekonomi AS, Tiongkok, dan berbagai negara lain akan mendorong ekspor dan harga komiditas unggulan RI. Namun untuk memulihkan ekonomi, Indonesia tak hanya dapat bergantung pada kabar baik dari AS maupun Tiongkok. "Rumusnya sama sebenarnya, pandemi harus terkendali," kata Eko awal bulan lalu. 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...