Ekonomi Jakarta Resesi, Tingkat Penganggurannya Tertinggi di Indonesia
"Kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar transisi yang diberlakukan sejak bulan Juni 2020 memungkinkan ekonomi Jakarta menggeliat sehingga memberikan peluang bagi sektor-sektor produktif," katanya.
Kepala Ekonom Bank Mandiri Andry Asmoro menjelaskan sektor jasa makanan dan minuman terpukul paling dlaam akibat PSBB jilid II yang dilakukan Pemda DKI Jakarta. Kebijakan tersebut menekan angka kunjungan ke restoran di ibu kota hingga menjadi 19% dari kunjungan normal.
Namun di sisi lain, survei yang dilakukan pihaknya menunjukkan kunjungan ke restoran ke daerah sekitar Depok, Tangerang, dan Tangerang Selatan dalam satu minggu justru meningkat setelah PSBB jilid II. Angka kunjungan ke restoran di Tangerang Selatan naik hingga 59% usai PSBB II.
DKI Jakarta sempat kembali memperketat PSBB pada 10 September hingga 11 Oktober 2020. Ekonom INDEF Eko Listiyanto sebelumnya mengatakan PSBB jilid II ini akan memberikan tekanan lebih besar pada perekonomian Jakarta maupun nasional.
BPS mencatat perekonomian nasional pada kuartal III 2020 negatif 3,49%, lebih buruk dari prediksi pemerintah yang minus 2,9%. Perekonomian Jakarta berkontribusi sekitar 17% dari total perekonomian nasional.
Tingkat Pengangguran Tertinggi
BPS juga mencatat tingkat pengangguran terbuka untuk wilayah Jakarta pada Agustus 2020 mencapai 10,95 persen, tertinggi dari seluruh provinsi di Indonesia. Angka ini juga jauh lebih tinggi dibandingkan TPT nasional yang mencapai 7,07%.
Adapun TPT tersebut setara dengan 572.780 orang. Jumlah ini naik 4,41 persen atau bertambah 233.378 orang. BPS menyebut, pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor penyebab kenaikan tingkat pengangguran di Ibu Kota.
"Sebanyak 175.890 pengangguran disebabkan karena Covid-19. Mereka berhenti bekerja karena perusahaannya terdampak Covid-19 atau pemberlakuan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar," kata lembaga tersebut.