Sri Mulyani Taksir Inflasi Tahun Ini Hanya 1,5%, Terendah Era Jokowi

Agustiyanti
1 Desember 2020, 16:13
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan paparan dalam acara "Indonesia Economic and Investment Outlook 2020" di Jakarta, Senin (17/2/2020). Menkeu menyampaikan kebijakan pemerintah tentang insentif fiskal untuk mendorong investasi yang beberap
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut inflasi pada tahun ini akan menjadi yang terendah dalam enam tahun terakhir.

"Inflasi pada Desember kemungkinan berada di kisaran 0,3%.  Hingga akhir tahun, inflasi akan dibawah target BI," katanya. 

Bank Indonesia sebelumnya menargetkan inflasi pada tahun ini akan berada pada rentang 2,5% hingga 4,5%.  Badan Pusat Statistik mencatat inflasi pada November 2020 mencapai 0,28% secara bulanan, meningkat dibandingkan Oktober yang hanya mencapai 0,04%. Inflasi tahun kalender atau sepanjang Januari-November mencapai 1,23%, sedangkan inflasi tahunan pada bulan lalu tercatat sebesar 1,59%.

"Inflasi terutama terjadi karena kenaikan harga bahan makanan dan miniuman dengan andil 0,22%. Kenaikan terjadi pada harga daging ayam yang memberikan andil inflasi 0,08%,  telur ayam ras, dan cabai," ujar Setianto dalam konferensi pers Pengumuman Inflasi November, Selasa (1/12). 

Setianto menjelaskan, sejumlah bahan pangan juga masih menyumbangkan deflasi, seperti beras dan daging sapi yang memberikan andil deflasi 0,01%. Selain harga pangan, emas juga memberikan andil deflasi sebesar 0,02%. 

Setianto mencatat, kelompok transportasi juga mengalami inflasi 0,3% dengan andil sebesar 0,04%. Kemudian, kelompok pakaian dan alas kaki,kesehatan, pendidikan, dan penyediaan makanan dan minuman juga memberikan andil inflasi masing-masing 0,01%. "Pada kelompok transportasi, kenaikan harga terutama terjadi pada tarif pesawat," katanya.  

Di sisi lain, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga mengalami deflasi 0,04% dengan andil 0,01%. Lalu kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya mengalami inflasi 0,23% dengan andil 0,01%. "Untuk kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya, deflasi terutama karena penurunan harga emas. Sedangkan pada kelompok perumahan, air, dan listrik terjadi karena penurunan tarif listrik untuk pelanggan prabayar," katanya.

Berdasarkan komponen utama, inflasi terutama disumbang oleh harga yang bergejolak sebesar 1,31% dengan andil 0,21%, harga yang diatur pemerintah mengalami inflasi 0,16% dengan andil 0,03% dan kelompok inti mencatat inflasi sebesar 0,06% dengan andil 0,04%.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...