Stabilitas Sistem Keuangan Normal, Pemulihan Ekonomi Dapat Dipercepat

Agatha Olivia Victoria
1 Februari 2021, 20:08
stabilitas sistem keuangan, kssk, pandemi corona
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, KSSK akan menerbitkan paket kebijakan bersama atau terpadu untuk mempercepat pemulihan ekonomi.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menjelaskan, sektor jasa keuangan masih dalam kondisi terjaga dengan profil risiko yang terkendali. Pertumbuhan kredit terkontraksi 2,41% sepanjang tahun lalu dibandingkan 2019 karena penurunan baki debet korporasi besar. 

Sementara itu, suku bunga kredit terus mengalami tren penurunan dengan rata-rata SBDK pada beberapa segmen kredit berada pada kisaran satu digit. 

Pertumbuhan DPK meningkat lebih tinggi dibandingkan kredit sehingga rasio LDR turun dari 93,64% pada akhir 2019 menjadi 82,24%. Rasio kecukupan modal juga terjaga pada kisaran 23,84%, dan rasio kredit bermasalah atau NPL gross 3,06%. 

Pada industri keuangan nonbank, piutang pembiayaan terkontraksi 12,68% pada tahhun lalu. Namun, tingkat NPF terjaga pada level 4,01%. Premi asuransi juga terkontraksi yakni 1,88% untuk asuransi umum dan 7,23% untuk asuransi jiwa.

Adapun pada pasar saham, IHSG telah kembali ke level 6.000 pada akhir 2020 dan sempat menyentuh 6.435 pada awal Januari. Jumlah investor di pasar modal bahkan melonjak 56% pada akhir tahun lalu menjadi 3,88%. Jumlahnya bahkan terus bertambah menjadi 3 juta investor hingga 15 Januari 2021.

Sementara itu, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menekankan, pihaknya akan akan melanjutkan stimulus kebijakan moneter untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional. "Stabilitas nilai tukar rupiah sesuai fundamental dan mekanisme pasar terus menjadi perhatian utama," kata Perry dalam kesempatan yang sama.

Perry menjelaskan, suku bunga rendah dan likuiditas longgar akan dipertahankan hingga terdapat tanda-tanda tekanan inflasi meningkat. Bank sentral juga akan mendorong bank meningkatkan pembiayaan inklusif yaitu kredit kepada UMKM, masyarakat berpenghasilan rendah, dan kelompok subsisten melalui kebijakan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM).

Perbankan juga akan didorong untuk mendukung pemulihan pembiayaan pada sektor-sektor prioritas melalui kebijakan Rasio Intermediasi Makroprudensial Sektoral (RIMS). "Kebijakan ini sejalan dengan program penjaminan kredit Pemerintah," ujar dia.

BI juga akan melanjutkan kebijakan akomodatif makroprudensial dengan mempertahankan pelonggaran Loan to Value (LTV) untuk properti dan uang muka kredit kendaraan bermotor, termasuk properti dan kendaraan bermotor berwawasan lingkungan.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...