Suku Bunga BI Turun, Simpanan di Bank Berpotensi Tergerus Kembali
Meski demikian, Yusuf menuturkan bahwa aliran modal asing masih akan masuk ke Tanah Air mengimbangi potensi dana asing yang keluar. Alasannya, imbal hasil SBN 10 tahun yang masih menarik yakni 6,25% dan prospek pemulihan pertumbuhan ekonomi tahun ini di level 4-5%.
Analis Bahana Raden Rami Ramdana, Dwiwulan, dan Satria Sambijantoro menilai, penurunan suku bunga acuan sejauh ini diikuti oleh transmisi moneter yang lambat. Bank sentral melaporkan pertumbuhan kredit turun 2,41% per Desember 2020, berbeda dengan pertumbuhan deposito yang kuat yakni 10,57%.
Selanjutnya, suku bunga dasar pinjaman (SBDK) Indonesia atau suku bunga yang dibebankan bank umum untuk pinjaman dengan premi tanpa risiko turun hanya 75 bps menjadi 10,11%. Selama siklus pelonggaran 125 bps bunga BI tahun lalu, bunga pinjaman untuk modal kerja, investasi, dan konsumsi turun masing-masing 88, 102, dan 65 bps.
Maka dari itu, BI dinilai harus mengadopsi sikap yang lebih berhati-hati ke depan karena bank sentral di seluruh dunia cenderung untuk membalikkan kebijakan, bukan melanjutkan.
"Siklus pelonggaran mereka untuk mengantisipasi lonjakan inflasi dan kenaikan imbal hasil global," ujar Raden, Dwiwulan, dan Satria dalam hasil kajiannya yang diterima Katadata.co.id.
Dengan pemangkasan pada bulan ini, ruang lingkup untuk penurunan suku bunga lebih lanjut akan terbatas. Apalagi, di tengah meningkatnya imbal hasil treasury Amerika Serikat, yang telah mendorong imbal hasil INDOGB ke level tertinggi dalam lima bulan.