LPS: Kepercayaan Masyarakat ke Perbankan Masih Sangat Tinggi

Agatha Olivia Victoria
25 Februari 2021, 21:15
LPS, lembaga penjamin simpanan, perbankan
Arief Kamaludin (Katadata)
Ilustrasi. LPS menurunkan tingkat bunga penjaminan simpanan rupiah dan valas pada bulan ini masing-masing 0,25%.

Dia pun menegaskan bahwa akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah dan otoritas terkait dalam menempuh langkah kebijakan lanjutan. "Ini agar berbagai kebijakan yang ditempuh semakin efektif dalam mendorong pemulihan ekonomi pada 2021,” ujarnya.

Ekonom LPEM FEB Universitas Indonesia Teuku Riefky menilai simpanan masyarakat yang  meningkat lantaran masyarakat masih belum mau membelanjakan pendapatannya. "Namun perbankan memang masih cukup kuat posisinya di mana likuiditasnya berlebih," ujar Riefky kepada Katadata.co.id, Kamis (25/2).

Masyarakat dengan pendapatan menengah keatas cenderung masih wait-and-see dari segi konsumsi sehingga banyak likuiditas yang mengalir ke perbankan. Hal tersebut sebagai akibat dari pandemi Covid-19.

Bank Indonesia mencatat suku bunga simpanan mulai turun seiring pemangkasan bunga acuan Bank Indonesia. Masyarakat kelompok menengah atas pun berlomba-lomba memindahkan dana ke instrumen investasi. Suku bunga acuan BI saat ini berada di level 3,75%, terendah sepanjang sejarah. Sementara itu, rata-rata suku bunga pasar uang antar-bank overnight saat ini berkisar 3,04%, sedangkan suku bunga deposito tenor satu bulan turun 181 bps ke level 4,27% pada Desember 2020 dalam setahun terakhir.

Asisten Gubernur Kepala Departemen Kebijakan Makroprudensial BI Juda Agung mengatakan, rendahnya suku bunga simpanan perbankan mendorong rumah tangga kelas menengah atas mencari instrumen lain dengan imbal hasil alias return yang tinggi. "Ini terlihat mereka mulai berinvestasi saham, emas, pasar modal, obligasi, dan lainnya," ujar Juda dalam media briefing virtual, Senin (22/2).

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...