OECD Kerek Proyeksi Ekonomi Indonesia Tahun Ini Jadi 4,9%

Agatha Olivia Victoria
19 Maret 2021, 09:28
pertumbuhan ekonomi, perdagangan global, oecd, pemulihan ekonomi
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Ilustrasi. OECD merekomendasikan Indonesia untuk memanfaaatkan momentum ini memajukan reformasi utama dari perkuatan basis pajak, liberisasi pasar, memerangi korupsi, hingga mengatasi disparitas regional.

Ketiga, berinvestasi dalam kompetensi dan keterampilan serta mereformasi pasar tenaga kerja untuk menciptakan pekerjaan yang lebih baik. Terlepas dari peningkatan yang cukup besar dalam pencapaian pendidikan, Indonesia mengalami banyak kekurangan keterampilan, baik dalam hal kebutuhan saat ini maupun di masa depan.

"Kami merekomendasikan lebih lanjut untuk mempromosikan pendidikan kejuruan dan pelatihan seumur hidup untuk meningkatkan keterampilan dan tenaga kerja, dengan peran yang ditingkatkan untuk mitra sosial," ujar Angel.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawat menjelaskan pemerintah telah mengambil banyak kebijakan sebagai upaya penanganan pandemi. Dampak kebijakan-kebijakan tersebut terlihat dari pelebaran defisit anggaran dari 1,7% menjadi 6% pada 2020. Ia menilai bahwa defisit tersebut relatif lebih rendah jika dibandingkan negara OECD.

Di sisi lain, Bendahara Negara berkomitmen akan menaikkan rasio pajak alias tax ratio dan melakukan konsolidasi fiskal seiring meredanya pandemi. "Semuanya agar tax base bisa diperlebar dan diperdalam," ujar dia.

Dengan perbaikan tax ratio, dirinya berharap langkah konsolidasi fiskal bisa berjalan dengan baik. Adapun pemerintah berkomitmen mengembalikan defiist APBN ke level di bawah 3% secara bertahap.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...