Sri Mulyani Waspadai Efek Percepatan Pemulihan Ekonomi AS ke Indonesia

Agatha Olivia Victoria
24 Maret 2021, 15:47
sri mulyani, pemulihan ekonomi, pertumbuhan ekonomi
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyebut yield obligasi AS yang naik 85% dari 0,9% pada Januari 2021 menjadi 1,7% pada Maret berdampak pada pasar surat berharga Indonesia.

Direktur Fitch Ratings Wilayah Asia-Pasific Thomas Rookmaaker mengatakan, pihaknya mempertahankan peringkat utang Indonesia pada peringkat BBB atau investment grade dengan outlook atau prospek "stabil" karena masih kuatnya ekonomi Indonesia di tengah pandemi. "Ruang pusat fiskal tersedia, tetapi memang pendapatan pemerintah lemah," ujar Rookmaaker dalam kesempatan yang sama.

Menurut dia, terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan peringkat utang Indonesia menjadi lebih baik. Salah satunya kerentanan Indonesia terhadap eksternal. Hal tersebut dapat diatasi dengan peningkatan cadangan valuta asing,  serta mengurangi ketergantungan pada aliran portofolio dan komoditas.

Dari sisi fiskal, Rookmaker menilai, rasio pendapatan pemerintah harus ditingkatkan melalui peningkatan kepatuhan pajak. Sedangkan secara struktural, perbaikan berkelanjutan dari indikator seperti standar tata kelola juga sangat diperlukan.

Kendati demikian, dirinya mengingatkan terdapat beberapa hal yang patut diwaspadai antara lain peningkatan utang publik, kegagalan mengurangi defisit fiskal, melemahnya kerangka kebijakan fiskal hingga moneter, serta penurunan berkelanjutan dalam cadangan valuta asing. "Salah satunya seperti arus keluar yang berasal dari penurunan kepercayaan investor atau intervensi valuta asing yang besar," katanya.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...