Utang RI Melonjak ke Rp 6.361 T, Rasionya Rendah Dibanding Negara Lain

Agatha Olivia Victoria
29 Maret 2021, 15:27
utang pemerintah, data utang, rasio utang Indonesia
ANTARA FOTO/Reno Esnir/hp.
Beberapa proyek infrastruktur mengandalkan utang luar negeri.

Secara perinci, total utang pemerintah terdiri dari SBN Rp 5.498,63 triliun dan pinjaman Rp 862,38 triliun. Dengan demikian porsi SBN mencapai 86,44% dan pinjaman 13,56% terhadap total utang pemerintah.

Lebih rinci, utang dalam bentuk SBN berasal dari domestik Rp 4.235,55 triliun yang meliputi surat utang negara (SUN) Rp 3.463,72 triliun dan surat berharga syariah negara (SBSN) Rp 771,83 triliun. Sedangkan SBN valas berupa SUN Rp 1.011,23 triliun dan SBSN Rp 251,85 triliun.

Adapun utang pemerintah dalam bentuk pinjaman terdiri dari pinjaman dalam negeri Rp 12,51 triliun dan pinjaman luar negeri Rp 849,87 triliun. Pinjaman luar negeri berasal dari bilateral Rp 331,164 triliun, multilateral Rp 473,4 triliun, dan bank komersial Rp 45,31 triliun.

Sepanjang 2021, realisasi pembiayaan utang telah mencapai Rp 273,02 triliun per Februari. Angka tersebut terdiri dari penerbitan surat berharga negara (SBN) neto sebesar Rp 271,39 triliun dan pinjaman neto Rp 1,63 triliun.



Pemerintah telah menerbitkan SBN sebesar Rp 298,47 triliun per Februari 2021 yang terdiri dari penerbitan SUN sebanyak Rp 238,97 triliun dan SBSN Rp 59,5 triliun, termasuk pembelian SBN oleh Bank Indonesia sesuai dengan Surat Keputusan Bersama I yang mencapai Rp 47,53 triliun, terdiri dari SUN sebesar Rp 24,76 triliun dan SBSN senilai Rp 22,77 triliun. Pemerintah juga gencar menerbitkan berbagai SBN ritel dalam dua bulan pertama tahun ini.

Selain itu, realisasi pinjaman selama tahun ini terdiri dari realisasi pembayaran cicilan pokok pinjaman dalam negeri sebesar Rp 200  miliar, realisasi penarikan pinjaman luar negeri Rp 7,86 triliun, dan realisasi pembayaran cicilan pokok pinjaman luar negeri Rp 6,21 triliun.

Pemerintah baru saja menandatangani perjanjian bilateral degan Pemerintah Jerman melalui Kreditansi fur Wiederaufbau (KfW) senilai 85,7 juta euro atau ekuivalen US$ 98,5 juta.

Pinjaman ini dimanfaatkan untuk membiayai pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Wosusokas di Jawa Tengah yang bertujuan untuk meningkatkan debit air Waduk Gajahmungkur. Dengan begitu,  kebutuhan air baku untuk air minum di Kabupaten Wonogiri, Sukoharjo, Karanganyar, dan Kota Surakarta Provinsi Jawa Tengah dapat terpenuhi.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...