Inflasi Belum Terungkit, BI Bakal Pertahankan Bunga Rendah Tahun Ini

Agatha Olivia Victoria
2 Juni 2021, 16:40
inflasi, suku bunga, bank indonesia, bunga rendah
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menegaskan masih akan menempuh kebijakan suku bunga rendah pada tahun ini seiring belum adanya tanda-tanda kenaikan inflasi.

Berdasarkan kelompok bank, Bank Pembangunan Daerah (BPD), Bank Umum Syariah Negara (BUSN), dan bank BUMN mencatatkan penurunan suku bunga kredit baru yang masih sangat rendah, yaitu masing-masing sebesar 34 bps, 52 bps, dan 55 bps. Sementara itu, kelompok kantor cabang bank asing (KCBA) mengalami penurunan suku bunga kredit baru paling signifikan sebesar 158 bps.

Hal tersebut mendorong suku bunga kredit baru untuk kelompok BPD dan BUSN berada pada level tertinggi dibanding kelompok bank lainnya yaitu masing-masing sebesar 10,05% dan 9,32%. Sedangkan suku bunga kredit baru bank BUMN dan KCBA tercatat masing-masing 8,7% dan 5,34%.

Perry pun memperkirakan sektor keuangan masih akan bergerak lambat pada tahun depan meski ekonomi akan membaik dan tumbuh 5-5,5%. "Sehingga pelonggaran kebijakan moneter hingga makroprudensial masih akan kami teruskan," kata dia.

Badan Pusat Statistik mencatat inflasi pada Mei 2021 sebesar 0,32% secara bulanan atau month on month (mom), meningkat dibandingkan April yang hanya 0,13%. Inflasi pada bulan lalu disumbang oleh kenaikan harga pangan dan tarif angkutan menjelang Lebaran. 

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto menjelaskan, permintaan kenaikan terasa pada bulan lalu terutama menjelang Lebaran. Harga bahan pangan, seperti daging ayam, ikan segar, dan daging sapi berkontribusi terbesar terhadap inflasi Mei.  "Daging ayam dan ikan segar memberikan andil inflasi 0,04% daging sapi 0,02%, sedangkan minyak goreng, lauk pauk menyumbang 0,01%," ujar Setianto dalam Konferensi Pers Pengumuman Inflasi, Rabu (2/6). 

Meski demikian, menurut dia, ada sejumlah harga pangan yang menyumbang deflasi, yakni cabai merah dan cabai rawit dengan andil masing-masing 0,07% dan 0,05%. Inflasi sepanjang tahun ini (Januari-Mei 2021) atau year to date  tercatat 0,9% sedangkan inflasi secara tahunan atau year on year mencapai 1,68%. 

Selain harga pangan, inflasi juga disumbang oleh kenaikan tarif angkutan udara dengan andil 0,04%, serta kenaikan harga emas perhiasan, tarif angkutan antar kota dan kereta api yang memberikan andil masing-masing 0,01%. 

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...