Restrukturisasi Kredit Turun Jadi Rp775 T, Sinyal Ekonomi Mulai Normal

Agatha Olivia Victoria
14 Juni 2021, 19:30
restrukturisasi kredit, OJK, pandemi covid-19, kredit, penyaluran kredit
Donang Wahyu|KATADATA
Ilustrasi. OJKmenilai penurunan angka kredit yang direstrukturisasi menunjukkan kondisi sudah normal.

Menurut Bendahara Negara, kelompok slow starter mengalami kontraksi poenjualan paling dalam di tengah pandemi. Kelompok yang dimaksud yakni perdagangan, konstruksi, transportasi, dan jasa. Sementara, kelompok growth driver merupakan sektor yang tumbuh cepat seperti manufaktur.

Sebelumnya, Direktur Utama Bank Rakyat Indonesia Sunarso mengatakan, terdapat lima sektor prioritas yang dapat mendorong pertumbuhan kredit. Kelima sektor itu, yakni industri manufaktur, pertanian, kehutanan dan perikanan, perdagangan, konstruksi, serta akomodasi dan makanan minuman.

"Semua ini akan mendorong pertumbuhan kredit dan dapat segera memulihkan ekonomi nasional," ujar Sunarso dalam acara Indonesia Data and Economic Conference 2021 yang bekerja sama dengan Barito Pacific, akhir Maret 2021.

Pemilihan sektor tersebut didasarkan pada lima kriteria. Pertama, kontribusinya besar dalam produk domestik bruto. Kedua, penyerapan tenaga kerja yang tinggi.

Ketiga, upah tenaga kerja yang murah. Keempat, analisis tabel input-output backward linkage index. Kelima, analisis tabel input-output forward linkage index.

Sunarso pun menyarankan agar dana pemulihan ekonomi nasional 2021 hingga kebijakan Bank Indonesia dan OJK dapat difokuskan kepada lima sektor tersebut. Kontribusi lima sektor ini cukup besar terhadap perekonomian mencapai 60,1% dengan penyerapan tenaga kerja sekitar 75,4%.

Halaman:
Reporter: Agatha Olivia Victoria
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...