Dana Asing Masuk Rp 2,5 T dalam Sepekan di Tengah Perpanjangan PPKM

Yuliawati
Oleh Yuliawati
23 Juli 2021, 19:31
modal asing, PPKM,
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Karyawan memantau pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (17/5/2021).

Bank Indonesia mencatat terdapat aliran modal asing masuk sebesar Rp 2,5 triliun dalam sepekan terakhir. Derasnya aliran modal ditengah kebijakan perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level-4 hingga 25 Juli nanti.

Kepala Departemen Komunikasi Erwin Haryono mengatakan modal asing yang masuk terdiri atas pembelian ke surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 1,24 triliun dan melalui pasar saham sebesar Rp 1,21 triliun. "Berdasarkan data setelmen sepanjang 2021 terdapat nonresiden beli neto Rp 2,53 triliun," kata Erwin dalam keterangan resminya, Jumat, (23/7).

BI juga mencatat premi risiko investasi atau credit default swap (CDS) Indonesia lima tahun naik ke level 78,52 bps pada 22 Juli, naik dari 77,35 bps pekan lalu. Imbal hasil atau yield untuk obligasi pemerintah dengan tenor 10 tahun turun ke level 6,27% dari posisi minggu lalu 6,36%. Pada saat yang sama yield obligasi AS 10 tahun kembali turun ke level 1,278% dari minggu lalu 1,299%.

Adapun kurs rupiah dalam sepekan ini ditutup menguat 0,03% ke level Rp 14.493 per dolar AS, lebih tinggi dari posisi pada penutupan pekan lalu Rp 14.498 per dolar AS. Kendati demikian rupiah sempat menyentuh level terendahnya dalam sebulan terakhir pada Selasa (21/7) di level Rp 14.453 per dolar AS. Pergerakan rupiah terutama masih dipengaruhi oleh lonjakan kasus Covid-19 di dalam negeri dan perpanjangan PPKM.

Bursa Efek Indonesia (BEI) juga mencatat beli bersih investor asing mencapai Rp 1,93 triliun di seluruh pasar. Berdasarkan data RTI Infokom, investor asing banyak melakukan pembelian melalui pasar reguler dengan nilai bersih mencapai Rp 1,87 triliun. Sedangkan di pasar negosiasi dan tunai, investor asing beli dengan nilai bersih Rp 57,62 miliar.

Direktur Perdagangan dan Anggota Bursa BEI Laksono Widodo mengatakan ketertarikan investor asing disebabkan naiknya indeks-indeks pasar saham di luar negeri. Hal ini juga menciptakan peluang di pasar saham Indonesia.

"Dengan naiknya indeks di pasar luar negeri, banyak yang melihat bahwa big caps (emiten berkapitalisasi pasar besar) di Indonesia sudah dinilai undervalued atau relatif murah," ujar Laksono kepada awak media, Jumat (23/7).

Menurut Laksono, performa beberapa indeks saham unggulan tertinggal dari performa IHSG yang meningkat. Jika dilihat sebulan ke belakang, IHSG ditutup naik 0,82% menjadi di level 6.137 pada penutupan perdagangan 22 Juli 2021.

Selain melihat valuasi perusahaan besar yang harganya sedang diskon, unsur lain yang membuat investor asing kembali menanamkan modal di Indonesia karena rencana pemerintah untuk melepas status PPKM dalam waktu dekat.

Investor asing mulai menyoroti kenaikan kasus Covid-19 di sebagian besar negara ASEAN. Salah satunya, penerapan lockdown di Singapura.

Lonjakan kasus juga terjadi di Malaysia dan Vietnam. Vietnam pertama kali mencatat lebih dari 1.000 kasus positif harian pada 3 Juli yang lalu dan terus meningkat dalam sepekan terakhir. Rekor tertinggi penambahan kasus harian Vietnam terjadi pada 22 Juli dengan jumlah 7.125 kasus.

Reporter: Abdul Azis Said

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...