Rupiah Berpotensi Menguat Ditopang Arah Kebijakan The Fed

Abdul Azis Said
29 Juli 2021, 10:14
rupiah, rupiah menguat, nilai tukar rupiah, kurs rupiah
Arief Kamaludin|KATADATA
Ilustrasi. Rupiah berpeluang menguat ditopang pernyataan bank sentral AS yng akan mempertahankan pelonggaran stimulus moneter.

"Dalam menilai sikap kebijakan moneter yang tepat, komite akan melanjutkan memantau implikasi informasi yang diterima terhadap prospek ekonomi. Komite siap menyesuaikan sikap kebijakan moneter yang sesuai jika muncul risiko yang daoat menghambat tercapainya target komite," kata Powell dalam pidatonya seperti dikutip dari CNBC, Kamis, (29/7).

Beberapa penilaian yang menjadi pertimbangan komite rapat untuk mengambil langkah baru kebijakan moneter antara lain, kondisi kesehatan publik, pasar tenaga kerja, tekanan dan ekspektasi inflasi, serta keuangan dan pembangunan internasional.

The Fed sebelumnya memberikan sinyal akan mempercepat tapering off dari semula 2024 menjadi 2023. Langkah ini ditengarai mempertimbangkan kondisi ekonomi AS yang menunjukkan pemulihan sepanjang paruh pertama tahun ini. Inflasi AS juga melonjak ke level tertingginya pada Juni 5,4% dan melampaui target tahunan The Fed 2%.

Rencana tapering off ini kemudian memberi prospek buruk terhadap kondisi pasar keuangan di sejumlah negara berkembang terutama terhadap akan adanya aliran modal asing yang keluar.

Sementara dari dalam negeri, masih tingginya lonjakan kasus Covid-19 beberapa minggu terakhir masih menghantui pasar. Penerapan PPKM Level 1-4 yang telah diperpanjang dua kali berimbas terhadap menurunnya kinerja ekonomi sebulan terakhir.

"Di sisi lain, kasus covid-19 yang masih meninggi di tanah air bisa menahan penguatan nilai tukar rupiah." kata Ariston.

Satgas Covid-19 pada (28/7) mencatat jumlah kasus positif harian kembali naik menjadi 47.791 kasus baru lebih tinggi dari laporan hari sebelumnya. Jumlah konfirmasi sembuh sebanyak 43.856 orang dan meninggal 1.824 orang. Sehingga jumlah kumulatif kasus positif sejak awal pandemi sudah tercatat 3.827.727 kasus positif.

Lonjakan kasus Cpvid-19 di dalam negeri mulai menunjukkan tren kenaikannya sejak pertengahan bulan lalu, dan sempat menyentuh rekor tertingginya pada 15 Juli mencapai 56.757 kasus. Tren kasus sempat menunjukkan penurunan memasuki minggu ketiga Juli, seiring turunnya jumlah pengetesan. Jumlahnya sempat turun di bawah 30 ribu kasus pada 26/7 sebelum akhirnya mulai merangkak mendekati 50 ribu kasus dalam dua hari terakhir.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...