PMI Manufaktur Indonesia Anjlok ke Level Terendah dalam Setahun

Image title
Oleh Maesaroh
2 Agustus 2021, 08:50
PMI Manufaktur Indonesia Anjlok ke Level Terendah dalam Setahun
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.
Pekerja memantau proses produksi tisu basah di PT The Univenus Cikupa, Tangerang, Banten, Rabu (11/11/2020). Sektor manufaktur kembali tertekan penerapan PPKM.

Menanggapi anjloknya PMI Indonesia, ekonom Bahana Sekuritas Putera Satria Sambijantoro mengatakan penebalan PPKM bisa mengurangi permintaan barang, sehingga jumlah order dari industri pasti berkurang sejalan dengan naiknya level "inventory".

"Harga komoditas global yang masih tinggi juga terjadi berbarengan dengan sedikit terganggunya proses logistik akibat PPKM. Hal ini kemungkinan akan menyebabkan perusahaan-perusahaan lokal tererosi dari sisi marjin dan keuntungan. Tertekannya PMI kemungkinan besar akan berlanjut sekitar 1-2 bulan setelah PPKM selesai," kata Putera Satria, kepada Katadata.

PMI Indonesia sempat berada di bawah level 50 sepanjang Maret hingga Oktober 2020, kecuali pada bulan Agustus di mana PMI sempat menyentuh level 50,8. PMI Indonesia bahkan menyentuh level terendah sepanjang sejarah pada April 2020 dengan angka hanya mencapai 27,50 poin. Saat itu, kondisi perekonomian global dan nasional di bawah tekanan hebat, setelah pada 9 Maret Badan Organisasi Dunia (WHO) mengumumkan bahwa Covid-19 sudah menjadi pandemi.

Seiring perbaikan penanganan wabah Covid-19 dan pemulihan perekonomian global, PMI Indonesia terus membaik bahkan mencapai level 55,30 pada Mei 2021. Angka ini merupakan level tertinggi dalam sejarah Indonesia. PMI Indonesia turun ke level 53,50 di bulan Juni 2021 karena lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Delta.

 Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penurunan PMI di Juni agak mengkhawatirkan namun level nya masih dalam zona optimis atau ekspansif.

"Saya agak khawatir dengan angkanya. Ini menurun dibandingkan Mei tapi masih dalam tahap ekspansif. Artinya mesin dari gerakan atau kegiatan dari sektor manufaktur sudah mulai memanas. Ini adalah tanda-tanda positif dari sektor industri," tutur Sri Mulyani saat konferensi pers APBN Kita, Rabu (21/7).

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...