Aktivitas Bisnis AS Melambat ke Level Terendah dalam Setahun Terakhir
Kondisi tersebut mendorong para ekonom mulai mengantisipasi perlambatan signifikan dalam produk domestik bruto (PDB) kuartal III. Penurunan ekspektasi juga karena dorongan dari program bantuan pandemi dari pemerintah mulai berkurang. Perkiraan pertumbuhan untuk kuartal III sebesar 2,6% secara tahunan, jatuh dari dari pertumbuhan 6,6% pada kuartal April-Juni.
Raksasa investasi AS, Goldman Sachs sudah lebih dulu merevisi prospek pertumbuhan ekonomi AS kuartal III dari sebelumnya tumbuh 9% menjadi 5,5%. Namun, Goldman Sachs menaikkan ekspektasinya untuk pertumbuhan ekonomi kuartal IV dari 5,5% menjadi 6,5%.
Dengan kemacetan dalam rantai pasokan yang terus berlanjut, pengusaha harus membayar biaya produksi yang lebih tinggi. Kondisi ini dapat mengindikasikan inflasi akan tetap tinggi untuk sementara waktu meskipun lajunya telah melambat dari beberapa bulan terakhir.
The Federal Reserve pada hari Rabu menaikkan proyeksi inflasi tahun ini menjadi 3,7% dari perkiraan Juni sebesar 3,0%. Gubernur The Fed Jerome Powell pada pertemuan pekan ini mengatakan kepada wartawan bahwa masalah perekrutan tenaga kerja dan kendala lainnya bisa lebih besar lagi, sehingga menimbulkan risiko kenaikan inflasi.