Inflasi AS Melambung Akibat Kenaikan Harga Makanan dan Energi

Abdul Azis Said
14 Oktober 2021, 10:53
inflasi AS, inflasi, amerika serikat, harga pangan
ANTARA FOTO/REUTERS/David Ryder/ama/dj
Ilustrasi. Harga bahan makanan dan energi di AS melambung pada September mendorong inflasi mencapai 5,4% secara tahunan.

Harga pakaian juga turun 1,1%, disusul harga jasa transportasi yang mencatat deflasi tipis 0,5%. Kedua sektor tersebut telah meningkat secara konsisten dan masih menunjukkan kenaikan tahunan masing-masing sebesar 3,4% dan 4,4%.

Inflasi telah menjadi komponen penting yang dipertimbangkan bank sentral AS, The Federal Reserve untuk memulai tapering off alias pengetatan stimulus. Notulen rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) edisi September yang dirilis pada Rabu (13/10) menunjukkan bank sentral berpeluang memulai tapering paling cepat pertengahan November mendatang atau Desember. Keputusan ini akan diumumkan pada pertemuan FOMC awal bulan depan.

Rencana tapering off akan dilakukan dengan mengurangi pembelian aset yang yang saat ini rutin dilakukan setiap bulannya sebesar US$ 120 miliar. Ini terdiri atas pembelian sebesar US$ 80 miliar US Treasury dan US$ 40 miliar berupa sekuritas berbasis hipotek.

Menurut risalah rapat tersebut, The Fed akan mengurangi pembelian aset sebesar US$ 15 miliar, terdiri atas US$ 10 miliar di US Treasury dan US$ 5 miliar di sekuritas berbasi hipotek. Setelah mengurangi secara bertahap, bank sentral kemudian akan mengakhiri pembelian aset tersebut mulai pertengahan tahun 2022.

“Peserta rapat mencatat bahwa jika keputusan untuk memulai pengurangan pembelian terjadi pada pertemuan berikutnya, proses pengurangan dapat dimulai dengan kalender pembelian bulanan yang dimulai pada pertengahan November atau pertengahan Desember,” demikian tertulis dalam risalah rapat tersebut.

Sementara itu, pasar juga mengantisipasi The Fed akan memulai kenaikan suku bunga mulai kuartal III tahun depan. Separuh dari anggota rapat FOMC melihat kenaikan suku bunga dapat dilakukan lebih cepat yakni tahun depan. Ini di tengah kekhawatiran inflasi tinggi yang diprediksi masih akan bertahan lebih lama.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...