Rupiah Perkasa ke 14.229 per Dolar AS Berkat Surplus Dagang Cina

Abdul Azis Said
9 November 2021, 10:06
rupiah, rupiah hari ini, kurs rupiah, perdagangan
ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto
Rupiah pagi ini menguat bersama mayoritas mata uang Asia lainnya.

Sentimen penguatan nilai tukar juga didorong membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko, mengindikasikan gejolak tapering off tampaknya sedikit mereda. Hal ini juga terlihat dari yield US Treasury yang mulai turun di bawah 1,5%.

"Penurunan ini memberi ruang pasar beralih ke instrumen lain yang berimbal hasil lebih tinggi," kata Ariston.

Meski begitu, Ariston juga memberikan catatan, penguatan rupiah dapat terhenti olej kekhawatiran inflasi global kembali memanas. Kendala rantai pasok, kekurangan tenaga kerja di AS, ditambah krisis energi yang sempat terjadi beberapa bulan terakhir telah memicu kenaikan pada harga-harga barang dan jasa di banyak negara.

Senada dengan Ariston, analis pasar uang Bank Mandiri Rully Arya Wisnubroto juga memperkirakan rupiah dapat menguat di kisaran 14.225 per dolar AS, dengan potensi pelemahan di Rp 14.315. Ia mengatakan sentimen utama penggerak rupiah hari ini datang dari kenaikan harga komoditas global.

"Penguatan kemarin dipengaruhi oleh kenaikan harga komoditas dan kemungkinan hari ini juga masih akan melihat perkembangan harga komoditas," kata Rully kepada Katadata.co.id.

Sementara dari dalam negeri, kemungkinan pasar sudah tidak melihat data pertumbuhan ekonomi kuartal ketiga lagi, dan akan fokus kepada prospek di kuartal keempat dan kuartal pertama tahun 2022.

Ia mengatakan pasar tampaknya semakin optimistis dengan perekonomian domestik ke depan didukung sejumlah data ekonomi. "Data keyakinan konsumen membaik, positif kepada belanja rumah tangga," kata Rully.

Berdasarkan data Bank Indonesia, indeks keyakinan konsumen berhasil lompat ke posisi 113,4 pada Oktober 2021. Ini menunjukkan konsumen semakin optimistis dengan perekonomian domestik. IKK Oktober tercatat sebagai yang tertinggi dalam 19 bulan terakhir, atau sejak Maret tahun lalu yang mencatat IKK 113,8 poin.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...