Sri Mulyani Minta Pelajar Tak Usah Khawatirkan Utang Negara

Abdul Azis Said
9 November 2021, 16:07
Sri Mulyani, pelajar, utang
Kementerian Keuangan/Youtube
Sri Mulyani saat berdiskusi dengan pelajar dalam program Hari Mengajar Kemenkeu Mengajar 5, Selasa (9/11)

Kementerian Keuangan melaporkan posisi utang pemerintah sampai akhir September 2021 sebesar Rp 6.711,52 triliun. Di depan pelajar, Menteri Keuangan Sri Mulyani memastikan utang tersebut dikelola dengan hati-hati.

"Kalian khawatir dan menanyakan utangnya banyak tidak bu? Rambu-rambunya ada, kita mengelola dengan pemahaman dan risikonya yang dikelola dengan hati-hati," kata Sri Mulyani dalam acara Kemenkeu Mengajar-6 yang dihadiri ribuan pelajar dari 342 sekolah secara virtual, Selasa (9/11).

Mengenakan baju putih, mantan Direktur Pelaksana tersebut tampak antusias menjelaskan mengapa negara harus berhutang kepada para pelajar yang bertanya. 

Sri Mulyani mengingatkan jika hutang tidak selamanya berarti buruk.

 "Bukankah utang itu jelek, nah untuk apa?Ada yang tanya, bu, kalau belanjanya saja dikurangi bisa?Bisa saja tapi kalau penerimaan kurang memang harus berhutang," tambah perempuan kelahiran Lampung tersebut.

Adapun posisi utang pemerintah saat ini Rp 6.711,52 triliun masih didominasi oleh Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp 5.887,67 triliun atau 88% terhadap total utang pemerintah.

Kemudian terdapat utang Rp 823,85 triliun atau 12% yang berbentuk pinjaman.

Per September, utang pemerintah setara 41,38% terhadap produk Domestik Bruto (PDB).

Pemerintah menargetkan pembiayaan utang tahun ini sebesar Rp 1.177,4 triliun, yang mana sebagan besar berasal dari penerbitan Surat Berharga Negara.

Kepada pelajar Indonesia, Sri Mulyani menjelaskan, pembiayaan utang memang diperlukan untuk menutupi kebutuhan atas belanja pemerintah yang lebih besar dibandingkan target pendapatan negara.
Seperti halnya sebuah rumah tangga, negara juga harus belanja untuk  memenuhi kebutuhan masyarakatnya, begitu Sri Mulyani mengibaratkan utang kepada para pelajar.

Meski demikian, penarikan utang ini tidak hanya untuk kebutuhan belanja saja.

 Sri Mulyani mengatakan dana itu juga dipakai untuk pembiayaan investasi, termasuk penempatan dana abadi untuk pendidikan, kebudayaan dan penelitian.

"Supaya generasi muda nanti akan melihat ada dana yang bisa dipakai untuk kegiatan yang penting sekali. Sehingga generasi muda seperti kalian semua punya kesempatan untuk maju," kata menteri yang hampir tiap tahun  masuk dalam daftar perempuan paling berpengaruh di dunia tersebut.

Untuk diketahui, dalam APBN 2021, pemerintah menetapkan pembiayaan anggaran sebesar Rp 1.006,4 triliun sebagaiamana target defisit tahun ini.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...