Ekspor Penopang Utama Ekonomi RI, Kinerjanya Lampaui sebelum Pandemi

Image title
Oleh Abdul Azis Said
20 November 2021, 15:00
Warga memancing dengan latar belakang tumpukan peti kemas di New Priok Container Terminal One, Jakarta, Minggu (17/10/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada bulan September mencapai 20,60 miliar dolar Amerika, atau meningk
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nz
Warga memancing dengan latar belakang tumpukan peti kemas di New Priok Container Terminal One, Jakarta, Minggu (17/10/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada bulan September mencapai 20,60 miliar dolar Amerika, atau meningkat 47,64 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/nz

Adapun ELI dipakai untuk mengukur tingkat keketatan lockdwon di suatu negara, dalam hal ini di Indonesia merupakan pengetatan mobilitas melalui PPKM.

Pembatasan mobilitas yang semakin longgar tersebut ikut mendorong konsumsi naik. Ini tercermin dari Indeks Penjualan Riil (IPR) yang menggambarkan kinerja penjualan eceran Oktober 2021 diperkirakan naik menjai 193 poin, tumbuh 1,8% secara bulanan. Ini pembalikan setelah bulan sebelumnya terkontraksi 1,5%.

Selain itu, Wira juga mengatakan pemulihan konsumsi terlihat dari indeks ekspektasi konsumen (IEK) yang terus menguat. Indeks ini mengukur tingkat optimisme konsumen terhadap perkiraan kondisi ekonomi domestik dalam enam bulan ke depan. IEK bulan lalu melesat ke level 134,9 poin dari bulan September sebesar 118,2 poin.

"Hopefuly di kuartal depan kalau ekspor tetap naik dan mobilitas semakin baik, maka akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tahap selanjutnya," kata Wira.

Gubernur BI Perry Warjiyo pada konferensi pers Rapat Dewan Gubernur (RDG) edisi November juga mengatakan pertumbuhan ekonomi di kuartal terakhir tahun ini akan meningkat. Peningkatan ditopang perbaikan ekspor, kenaikan belanja fiskal pemerintan serta peningkatan konsumsi dan investasi.

"Pertumbuhan ekonomi diprakirakan meningkat lebih tinggi pada tahun 2022, didorong pula oleh mobilitas yang terus meningkat sejalan dengan akselerasi vaksinasi, pembukaan sektor-sektor ekonomi yang lebih luas, dan stimulus kebijakan yang berlanjut," kata Perry kepada wartawan, Kamis (18/11).

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...