Fed Beri Sinyal Percepatan Tapering, Rupiah Melemah Rp 14.283 Per US$

Abdul Azis Said
25 November 2021, 10:00
rupiah, fed, tapering off
Adi Maulana Ibrahim |Katadata
Nilai tukar rupiah dan dolar

Laporan tenaga kerja menunjukkan adanya perbaikan, sementara beberapa data inflasi juga dirilis masih melanjutkan kenaikan.

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan, pengajuan baru untuk klaim jaminan pengangguran turun ke level terendahnya sepanjang 52 tahun terakhir.

Jumlah klaim pengangguran hanya sebanyak 199 ribu klaim pada pekan ketiga November ini.

Kinerja ini juga jauh di bawah perkiraan Dow Jones 260 ribu klaim dan turun dari pekan sebelumnya sebanyak 270 ribu klaim baru.

Selain itu indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) yang menggambarkan harga-harga yang dikeluarkan oleh konsumen di AS juga naik menjadi 5% secara tahunan.

Ini merupakan pertumbuhan tertinggi sejak November 1990. Secara bulanan juga naik 1,3%, lebih tinggi dari perkiraan Dow Jones 1%.

 Inflasi terus tercermin paling dalam melonjaknya biaya energi, yang naik 30,2% dari tahun lalu.

Harga pangan meningkat 4,8% selama rentang tersebut. Inflasi jasa naik 6,3%, sama seperti di bulan September, sementara inflasi barang melonjak 7,3%, naik dari kecepatan 6,4% di bulan sebelumnya.

"Data-data ini mendukung percepatan pengetatan moneter di AS yang bisa mendorong penguatan dollar AS," kata Ariston.

Sentimen negatif juga datang dari dalam negeri usai pidato Gubernur Bank Indonesia dalam Pertemuan Tahunan BI (PTBI) kemarin.

 Perry mengungkap bank sentral masih akan mempertahankan bunga acuan rendah hingga muncul tanda-tanda kenaikan inflasi.

Seperti diketahui, BI selama ini menahan suku bunga rendah sebagai salah satu langkah untuk menolong perekonomian.

"Kalau pasar membandingkan dengan kebijakan moneter AS, terjadi perbedaan kebijakan, jadi bisa menekan rupiah," kata Ariston.

Selain itu, sentimen koreksi pada rupiah juga datang dari pernyataan Perry yang memangkas proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini menjadi 3,2%-4%.

Ini lebih rendah dari proyeksi BI dalam rapat dewan gubernur bulanan edisi Oktober yang memperkirakan perekonomi tahun 2021 bisa tumbuh di 3,5%-4,3%.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...