Pemerintah Bayar Pinjaman, Utang Luar Negeri Turun Jadi Rp 6.058 T

Abdul Azis Said
14 Desember 2021, 12:01
ULN, utang luar negeri, pinjaman pemerintah
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/pras.
Ilustrasi. BI mencatat ULN pada Oktober sebesar US$ 422,3 miliar atau setara Rp 6.058 triliun.

"Kontraksi utang swasta tersebut disebabkan oleh perkembangan ULN lembaga keuangan yang terkontraksi 5,8% secara tahunan, lebih dalam dari kontraksi 2,7% pada September 2021. Selain itu, pertumbuhan ULN perusahaan bukan lembaga keuangan tumbuh melambat sebesar 0,3% dari 1,3% pada bulan sebelumnya," kata Erwin.

Dia mengatakan, sebagian besar utang swasta tersebut mengalir ke sektor jasa keuangan dan asuransi, sektor pengadaan listrik, gas dan uap/air panas, sektor industri pengolahan serta sektor pertambangan dan penggalian. Keempat sektor tersebut berkontribusi 76,8% dari total ULN swasta bulan Oktober.

Seiring penurunan nilai utang luar negeri Indonesia, rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) juga turun dari 37% pada September menjadi 36,1% pada Oktober. Posisi rasio ULN menunjukkan kondisi utang yang masih sehat.

"Struktur ULN Indonesia yang sehat juga ditunjukkan oleh ULN Indonesia yang tetap didominasi oleh ULN berjangka panjang, dengan pangsa mencapai 88,3% dari total ULN," kata Erwin.

Erwin merincikan, ULN swasta yang berstatus utang jangka panjang mencakup 76,3%. Sementara itu, 99,9% dari total ULN yang dimiliki pemerintah berstatus jangka panjang.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...