Ekonomi Cina Tumbuh Melambat Tahun Depan, Apa Risikonya ke RI?

Abdul Azis Said
24 Desember 2021, 12:33
ekonomi cina, cina, bank dunia, sri mulyani
Pixabay
Ilustrasi. Bank Dunia menilai risiko penurunan prospek ekonomi Cina telah meningkat seiring penyebaran Covid-19 dan risiko di sektor properti.

Prospek perekonomian yang melambat tersebut dikhawatirkan ikut mempengaruhi perekonomian beberapa negara mitranya, termasuk Indonesia. Menteri Keuangan Sri Mulyani beberapa waktu lalu juga mengungkap sejumlah risiko perekonomian global yang bisa ikut berpengaruh ke perekonimian domestik, salah satunya perlambatan ekonomi di Cina.

"Kinerja perekonomian Cina menunjukkan perlambatan di kuartal ketiga dengan pertumbuhan di bawah 5%, terutama untuk bidang konstruksi dan real estate yang tumbuh negatif, ini menjadi salah satu hal yang perlu untuk diwaspadai," kata dia dalam konferensi pers APBN KiTA edisi Desember, Selasa (21/12).

Sri Mulyani mengatakan perekonomian, terbesar kedua dunia itu juga sedang melakukan penyesuaian menuju pertumbuhan perkeonomian yang lebih berkualitas. Ini termasuk seperti yang disampaikan Bank Dunia sebelumnya, Cina tengah mendorong transisi menuju ekonomi hijau.

Bendara negara itu mengatakan beberapa indikator ekonomi pada kuartal keempat menununjukkan belum kuatnya aktivitas ekonomi di Cina, sehingga berisiko memperlambat pertumbuhan. Ini tercermin Indeks PMI Manufaktur Cina bulan November kembali jatuh ke zona kontraksi 49,9 poin setelah dua bulan sebelumnya berhasil masuk ke zona ekspansi.

Selain itu, dari indeks Li Keqiang berbalik turun menjadi 6,46 poin dari bulan Oktober sebesar 6,83 poin. Ini merupakan alternatif indikator untuk melihat kinerja ekonomi Cina secara lebih riil. Adapun indeks ini menggunakan tiga variabel, yakni pinjaman bank, konsumsi liustrik dan angkutan barang kereta api.

"Indeks Li Keqiang juga menunjukan perlemahan, ini tentu akan mempengaruhi permintan barang impor dari berbagai negara ke Cina dan ini juga akan mmepengaurhi kinerja perekonimian dunia," kata Sri Mulyani.

Bank Pembangunan Asia (ADB) juga telah memangkas prospek perekonomian Cina tahun ini dari semula bisa tumbuh 8,1% menjadi 8%. Begitu juga prospek perkeonomina tahun depan yang turun dari semula diperkirakan tumbuh 5,5% menjadi 5,3%.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...