Sri Mulyani Berencana Terbitkan Sukuk Proyek Rp 29 T Tahun Depan

Agustiyanti
5 Januari 2022, 19:29
sukuk, sukuk negara, sri mulyani, sbsn
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga/nym.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menekankan, SBSN sangat penting sebagai instrumen untuk membangun berbagai proyek infrastruktur, mulai dari kampus hingga proyek strategis nasional.

Pemerintah mencatat, penerbitan surat berharga syariah negara sejak 2013 hingga saat ini telah mencapai Rp 175,38 triliun. Hasil penerbitan surat utang syariah ini digunakan untuk membangun 4.713 proyek pada 11 kementerian/lembaga yang tersebar di 34 provinsi. 

Dirjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Lucku Afirman menjelaskan, tren pembiayaan proyek di kementerian/lembaga melalui SBSN terus meningkat dari tahun ke tahun. Hal ini, menurut dia, menunjukkan perkembangan dalam pemanfaatan pembiayaan SBSN untuk pembangunan di berbagai bidang, khususnya infrastruktur.

"Sisanya adalah untuk infrastruktur pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta sosial, yang mencapai kurang lebih senilai Rp30 triliun atau 17 persen," ujar Luky. 

Lucky menyebut beberapa proyek strategis telah dihasilkan melalui pembiayaan SBSN, antara lain Kereta Api Trans Sulawesi Pare-Pare - Makassar, Tol Trans Sumatera. Jembatan Youtefa di Papua, Jembatan Pulau Balang di Kalimantan Timur.

Selain itu, terdapat beberapa  proyek pembangunan bandara, termasuk APT Pranoto di Samarinda hingga madrasah di lingkungan Kementerian Agama yang dibiayai sukuk negara.

Posisi utang pemerintah per akhir November 2021 tembus Rp 6.713,24 triliun, naik 0,38% dari bulan sebelumnya Rp 6.687,28 triliun. Utang pemerintah, sebagian besar dalam bentuk surat berharga negara, termasuk SBSN atau sukuk negara.

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...