Sri Mulyani Kesal Dana Pemda Rp 157 T Masih Mengendap di Bank

Abdul Azis Said
23 Februari 2022, 13:22
pemda, dana pemda, perbankan
Youtube/Komisi XI DPR
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, Pemda masih sering menimbun dananya di perbankan dengan tujuan berjaga-jaga untuk memenuhi belanja operasional daerah.

Sri Mulyani juga menyoroti belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) sepanjang bulan lalu yang juga melemah. Realisasi belanja daerah sebesar Rp 18,66 triliun, turun 4,8% dibandingkan Januari 2021.

Berdasarkan fungsinya, hanya belanja untuk ekonomi yang berhasil tumbuh yakni 27,7% menjadi Rp 990 miliar. Sementara belanja untuk pendidikan menyusut 9,4% menjadi Rp 7,21 triliun. Belanja kesehatan juga turun 19,5% menjadi Rp 2,77 triliun. Belanja untuk perlindungan sosial anjlok 61,4% menjadi Rp 180 miliar.

"Ini tentu perlu kita lihat karena belanja di daerah juga punya peran penting untuk mendorong pemulihan ekonomi di masing-masing daerah," kata Sri Mulyani.

Ia menyayangkan belanja di daerah  yang justru turun padahal dana transfer ke daerah dan dana desa (TKDD) mencatat kenaikan. Realisasi TKDD sampai akhir bulan lalu mencapai Rp 54,92 triliun, atau kenaikan 6,8% dari periode yang sama tahun lalu.

Realisasi transfer melalui Dana Bagi Hasil (DBH) naik 18% menjadi RP 4,16 triliun. Kenaikan juga pada penyaluran Dana Alokasi Umum (DAU) sebesar 7,7% menjadi Rp 50,43 triliun.

"Kenaikan DBH karena pada tahun 2022 alokasinya lebih tinggi sehingga bisa membagikannya lebih awal, sedangkan kenaikan DAU karena daera telah memenuhi syarat penyaluran secara lebih baik," kata Sri Mulyani.

Meski demikian, Sri Mulyani mencatat transfer untuk dana desa menyusut 100% menjadi Rp 340 miliar. Penyebabnya karena belum semua daerah mengajukan permohonan salur dana desa.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...