Rupiah Melemah ke Rp 14.313 Tertekan Sentimen Kenaikan Bunga The Fed

Abdul Azis Said
14 Maret 2022, 09:41
rupiah, nilai tukar, dolar, makro
Pexels/Robert Lens
Uang rupiah

Sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah AS juga terlihat meningkat hingga menembus ke atas 2% untuk tenor 10 tahun. Kenaikan ini juga menjadi sinyal antisipasi pasar terhadap kenaikan suku bunga acuan AS karena inflasi yang meninggi.

Sementara, sentimen negatif dari perang Rusia dan Ukraina tampaknya mulai mereda. Hal ini didorong oleh laporan dari Rusia yang menyebut negosiasi terbaru dengan perwakilan Ukraina sudah menunjukkan adanya 'kemajuan signifikan'. "Ini menjadi kabar baik bagi pasar keuangan bahwa perang akan segera berhenti," kata Ariston.

Berbeda dengan Ariston, analis DC Futures Lukman Leong memperkirakan rupiah berpotensi menguat di rentang Rp 14.225-Rp 14.425 per dolar AS. Penguatan rupiah didukung oleh harga komoditas yang tinggi dan sentimen ris  on di pasar hari ini.

"Pelaku pasar juga menantikan laporan neraca perdagangan Februari besok yang diperkirakan kembali mencatatkan surplus," kata Lukman kepada Katadata.co.id.

Namun penguatan mungkin akan terbatas menjelang pertemuan pembuat kebijakan The Fed pekan ini yang kemungkinan besar akan menaikan suku bunga. Sedangkan di hari yang sama pasar mengantisipasi BI untuk tetap mempertahankan suku bunga.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...