Kemenkeu Soroti Belanja Modal dan Barang Masih Menumpuk di Akhir Tahun
"Sedangkan di belanja modal yang perlu diperhatikan adalah dii belanja peralatan dan mesin, kita lihat belanja peralatan dan mesin ini masih cukup tinggi menumpuk di akhir tahun, sementara untuk belanja modal fisik lainnya cukup banyak yg tidak tereksekusi," kata Tri dalam acara yang sama dengan Hadiyanto.
Ia mencatat, realisasi belanja yang relatif baik adalah untuk belanja bantuan sosial. Rata-rata penyerapannya hampir merata di setiap kuartal. Alasannya, karena karakteristik penyaluran bansos yang dilakukan terjadwal.
Dengan tantangan tersebut, Hadiyanto menekankan, perbaikan belanja perlu dilakukan. Apalagi, menurut dia, pagu belanja dalam APBN terus naik dalam lima tahun terakhir dengan pertumbuhan rata-rata 8,59%. Belanja negara naik signifikan dari Rp 2.007,4 triliun pada tahun 2017 menjadi Rp 2.786,73 triliun pada tahun lalu. Tingginya belanja ini terutama untuk menghadapi kondisi luar biasa terkait pandemi.
Pemerintah mengalokasikan belanja negara sebesar Rp 2.714,2 triliun pada tahun ini. Sebagai upaya untuk mendorong percepatan dan juga peningkatan kualitas belanja, Hadiyanto menyebut pihaknya sudah menyiapkan enam rencana strategis, sebagai berikut:
- Perbaikan perencanaan
- Mempercepat pelaksanaan program atau kegiatan atau proyek
- Percepatan pengadaan barang dan jasa
- Mempercepat dan meningkatkan ketepatan penyaluran bansos dan banper
- Meningkatkan kualitas belanja melalui peningkatan efisiensi dan efektifitas
- Meningkatkan monitoring dan evaluasi