Sri Mulyani Pastikan Indonesia Tak Kena Krisis Utang seperti Sri Lanka

Abdul Azis Said
20 April 2022, 15:30
krisis utang, inflasi, sri lanka
ANTARA FOTO/REUTERS/Dinuka Liyanawatte/WSJ/cf
Krisis utang ditambah dengan inflasi tinggi membuat situasi domestik Sri Lanka saat ini juga makin kacau.

Penurunan pada defisit mendorong pemerintah untuk mengerem penerbitan utang. Bendahara negara itu sebelumnya juga menargetkan untuk mengurangi penerbitan utang tahun ini hingga Rp 100 triliun. 

Pada kuartal pertama tahun ini, pembiayaan utang dalam APBN sudah turun 55%. Ini terutama karena penurunan pada penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) hingga 60%.

"Tahun lalu, defisitnya meledak karena memang kita sedang pulih dan belanja Covid-19 luar biasa besar untuk bansos. Tahun ini, kami mulai menormalisasi dan menyehatkan APBN," ujarnya.

Kondisi ini, menurut dia, membuat APBN Indonesia memiliki ketahanan yang cukup ketika menghadapi volatilitas di pasar keuangan saat ini. Dengan kondisi kas yang cukup, pemerintah dapat mengurangi penerbitan SBN di tengah tekanan pasar keuangan.

Pengelolaan yang baik tersebut juga memberikan optimisme investor terhadap reputasi APBN Indonesia. Sejumlah rating agency juga telah memberikan konfirmasi atas kredibilitas APBN Indonesia.

"Ini tren perbaikan dan penguatan APBN yang harus terus dijaga, tetapi kita juga harus tetap waspada karena memang krisis pandemi belum selesai dan muncul risiko-risiko baru," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...