Sri Mulyani: Tekanan Ekonomi Akibat Perang Makin Berat di Kuartal 2

Agustiyanti
23 Mei 2022, 17:47
sri mulyani, pertumbuhan ekonomi, tekanan ekonomi, perang rusia ukraina
ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/foc.
Menteri Keuangan Sri Mulyani (tengah) menyebut indikator dini perekonomian di dalam negeri menunjukan pemulihan ekonomi masih kuat memasuki kuartal kedua tahun ini.

Adapun indikator dini perekonomian di dalam negeri menunjukan pemulihan ekonomi masih kuat memasuki kuartal kedua tahun ini. Mobilitas masyarakat hingga pekan kedua Mei tumbuh 18,5% dibandingkan sebelum pandemi. Indeks penjualan ritel juga melanjutkan pertumbuhan sebesar 6,8% secara bulanan pada April 2022.

"Kami harap sampai Mei dengan adanya lebaran, kita  akan lihat kenaikan lebih tinggi lagi pada penjualan ritel," kata Sri Mulyani.

Indikator konsumsi lainnya terlihat dari Indeks Keyakinan konsumen (IKK) yang masih bertahan di zona optimis di level 113,1 poin pada April.

Perbaikan bukan hanya dari sisi konsumsi tapi juga pemulihan dari sisi produksi. Ini terlihat dari PMI Manufaktur yang bertahan di zona ekspansif, pertumbuhan konsumsi listrik untuk industri maupun bisnis jua masih tumbuh tinggi. Di samping itu, impor bahan baku dan barang modal juga masih tumbuh dua digit di atas 20%.

"Semua dari sisi produksi, konsumsi dan optimisme masyarakat itu hal yang positif, namun kita tidak underestimate munculnya awan gelap dan tekanan akibat inflasi tinggi dan sekarang statement atau posisi kebijakan bank sentral negara maju," kata Sri Mulyani.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...