Gubernur BI Pastikan Tak Buru-Buru Menaikkan Suku Bunga Acuan
Perry sebetulnya sudah berulang kali menegaskan bahwa pihaknya baru akan merespon jika terlihat kenaikan pada inflasi secara fundamental atau inflasi inti. Adapun laporan BPS bulan Mei menunjukkan inflasi inti 2,58% atau sedikit turun dari bulan sebelumnya 2,6%.
Deputi Gubernur Senior (DGS) BI, Destry Damayanti, dalam sebuah diskusi daring pada April lalu juga menyebut kenaikan bunga menjadi pilihan terakhir. Sebagai gantinya, bank sentral akan menggunakan instrumen kenaikan GWM untuk memerangi inflasi.
Ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman dalam risetnya memperkirakan BI tak akan buru-buru mengerek bunga. Bank sentral diperkirakan baru akan menaikkan bunga pada paruh kedua tahun ini seiring optimisme kondisi ekonomi domestik terutama inflasi yang masih terkendali.
“Kami masih memperkirakan BI akan mempertahankan BI-7DRRR di level saat ini 3,5% pada semester I 2022. Waktu untuk menaikan bunga BI akan sangat bergantung pada kondisi inflasi yang mana kami perkirakan secara fundamental dan substansial meningkat pada paruh kedua,” kata Faisal, Kamis (16/6).