Sri Mulyani: Belasan Negara Berisiko Tak Bisa Bayar Utang Tahun Depan

Abdul Azis Said
15 Juli 2022, 09:31
Sri Mulyani
ANTARA FOTO/POOL/Fikri Yusuf/rwa.
Menteri Keuangan Sri Mulyani menyampaikan keterangan usai penandatanganan Deklarasi Bali Asia Initiative disela pelaksanaan 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) dan Finance and Central Bank Deputies (FCBD) G20 di Nusa Dua, Badung, Bali, Kamis (14/7/2022).

Direktur Pelaksana IMF Kristalina Georgieva sebelumnya juga telah mendorong Cina dan negara-negara G20 lainnya untuk mempercepat langkah pengurangan utang bagi negara-negara miskin yang mulai kesulitan membayar. Lembaga ini memperingatkan risiko besar yang mengintai jika Cina dan negara-negara kreditor tak juga bergerak. 

Mengutip Reuters, Georgieva mengatakan pentingnya untuk memulai Kerangka Kerja Bersama pengurangan utang yang diadopsi oleh G20 dan kreditur resmi Klub Paris pada Oktober 2020. Kesepakatan tersebut hingga kini belum memberikan hasil signifikan.

Georgieva telah berbicara dengan Presiden Joko Widodo selama pertemuan Kelompok Tujuh bulan lalu di Jerman dan mendesaknya untuk mendorong kesepakatan yang lebih besar terkait masalah utang ini sebelum KTT para pemimpin G20 pada bulan November. Indonesia memiliki kewenangan sebagai presiden G20 tahun ini.

"Para pemimpin G20 tidak ingin berada dalam situasi di mana masalah itu mendominasi pembicaraan, hanya karena selama ini kami tidak membuat kemajuan," kata Georgieva.

Para pejabat Barat mengkritik Kerangka Kerja Umum G20 yang berlarut-larut selama hampir dua tahun terakhir, menanti persetujuan Cina sebagai negara kreditur terbesar dan kreditur sektor swasta. 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...