Tiongkok Beberkan Sejumlah Rencana untuk Menekan Dominasi Dolar AS

Image title
6 Agustus 2022, 14:16
Tiongkok, yuan
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi, mata uang Tiongkok, yuan.

Sebagai langkah melindungi diri dari sistem keuangan yang didominasi AS, China kemudian menciptakan sistem yang mirip dengan SWIFT pada 2015, yang disebut Sistem Pembayaran Antar Bank Lintas Batas atau Cross-Border Interbank Payment System.

Pada tahun yang sama, China berhasil menambahkan yuan sebagai ke mata uang yang memiliki hak penarikan khusus Dana Moneter Internasional (International Monetary Fund/IMF).

Pada 2020, sanksi AS terhadap pejabat Tiongkok atas pembubaran kebebasan Hong Kong mempercepat upaya Beijing menghindari sistem keuangan global yang dipimpin AS.

Untuk tujuan ini, Tiongkok telah melakukan negosiasi dengan Arab Saudi untuk menyelesaikan perdagangan minyak dalam yuan, dan menyelesaikan perdagangan dengan Rusia dalam rubel atau yuan.

Kemudian, ada pula diskusi melalui Belt and Road Initiative for African Countries, untuk meningkatkan cadangan yuan negara-negara Afrika dan untuk menyelesaikan perdagangan negara-negara Afrika dengan Tiongok dalam mata uang yuan.

Bulan ini, alokasi yuan dalam mata uang dengan hak penarikan khusus IMF akan ditingkatkan menjadi 12,28%. Ini dipandang sebagai sebuah sinyal, bahwa status yuan menjadi internasional. Meski demikian, saat ini yuan hanya menyumbang 2,14% dari pembayaran global.

Ekonom Antonio Graceffo menyebutkan, langkah awal Tiongkok menginternasionalisasi yuan lewat RMBLA berpotensi berhasil. Sebab, lima negara yang digandeng, masing-masing merupakan mitra dagang utama Tiongkok.

"Karena Tiongok adalah mitra dagang utama dari lima anggota RMBLA (Indonesia, Hong Kong, Malaysia, Singapura, dan Chili) mungkin bijaksana bagi negara-negara ini untuk menyimpan lebih banyak yuan sebagai cadangan, dan untuk menyelesaikan perdagangan dengan Tiongkok dalam yuan," kata Graceffo.

Sejauh ini, internasionalisasi yuan telah diperlambat oleh kontrol ketat Partai Komunis Tiongkok terhadap arus modal, manipulasi mata uang, dan kurangnya transparansi.

Namun, kerjasama baru dengan BIS dan lima bank sentral, diyakini akan menjadin satu langkah untuk mencapai tujuan globalisasi yuan. Di sisi lain, PKC tengah agresif bergerak menuju tujuan kemandirian finansial, dan sistem keuangan dunia yang didukung yuan.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...