Sri Mulyani Proyeksi Berkah Kenaikan Harga Komoditas Mereda pada 2023

Abdul Azis Said
8 Agustus 2022, 21:19
Sri Mulyani
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/wsj.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan keterangan pers usai mengikuti Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (8/8/2022).

Meski demikian, pemerintah bersama Badan Anggaran (Banggar) DPR pada akhir Juni lalu telah menyepakati target pendapatan negara tahun depan 11,9%-12,24% dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan febrio Kacaribu mengatakan, perlambatan pendapatan negara berpotensi mulai terlihat di bulan-bulan menjelang akhir tahun ini. Pasalnya, harga komoditas tampaknya juga sudah mulai turun. Kondisi ini kontras dengan kinerja penerimaan negara yang tumbuh kuat sepanjang tujuh bulan terakhir.

"Kita lihat mungkin akan mulai termoderasi pada bulan-bulan ke depan, walau termoderasi tapi kita tahu itu masih pada level yang cukup tinggi dibandingkan 2021," kata Febrio dalam diskusi dengan wartawan.

Proyeksi windfall profit akan berakhir di tengah kewajiban bagi pemerintah untuk mengembalikan defisit APBN ke bawah 3%. Pemerintah tidak bisa leluasa lagi menerbitkan utang untuk membiayai APBN dan perlu mengefisienkan belanja negara di tengah prospek penerimaan negara yang tidak setinggi tahun ini.

Sri Mulyani mengatakan, Presiden Jokowi dalam sidang kabinat siang tadi kembali menegaskan agar target defisit turun di bawah 3% pada tahun depan. Dalam kesepakatan dengan Banggar DPR, defisit tahun depan ditetapkan 2,61%-2,85% dari PDB. Ini merupakan penurunan signifikan setelah defisit diperbolehkan lebih besar dari 3% selama tiga tahun terakhir.

Namun, asesmen terakhir dari Kemenkeu memperkirakan defisit APBN tahun ini akan berada di 3,92%. Febrio juga sempat menyebut defisit tahun ini kemungkinan bisa lebih rendah dari perkiraan tersebut.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...