Asumsi Harga Minyak APBN 2023 US$ 90 per Barel Dianggap Terlalu Berani

Muhamad Fajar Riyandanu
18 Agustus 2022, 13:40
harga minyak, APBN 2023
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.
Suasana lokasi di Rig (alat pengeboran minyak bumi) PDSI 49 milik PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) di Duri, Riau, Senin (8/8/2022).

Komaidi menjelaskan, permintaan pasokan energi akan terus meningkat seiring dengan mulai masifnya aktivitas masyarakat usai kegiatan produktif seperti logistik, transportasi, hingga industri dipaksa melandai selama kurang lebih dua tahun.

"Seperti teori pegas, kalau ditekan cukup biasanya dia kembalinya melebihi kondisi normal. Aktivitas ekonomi dan masyarakat juga umumnya demikian, Kalau tertahan cukup lama justru akan melampaui dari kondisi normal sebelum adanya pembatasan oleh pandemi ini," kata Komaidi, Senin (18/8).

Pada pagi hari ini, minyak mentah jenis Brent diperdagangkan di level US$ 93,79 per barel, sedangkan minyak mentah Amerika Serikat, West Texas Intermediate (WTI) berada di level US$ 88,28 per barel.

Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa penurunan anggaran subsidi dan kompensasi energi tahun depan karena harga ICP dipatok lebih rendah. Pada tahun depan, pemerintah menyiapkan Rp 336 triliun untuk pagu subsidi dan kompensasi energi. Angka tersebut lebih rendah dibandingkan nilai subsidi dan kompensasi energi tahun ini Rp 502,4 triliun.

"Belanja subsidi 2023 tidak akan sebesar tahun ini,” kata Sri Mulyani saat ditemui wartawan di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Selasa (16/8).

Halaman:
Reporter: Muhamad Fajar Riyandanu
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...