Resesi Ekonomi Melanda Banyak Negara, Ini Gambaran Dampak ke Warganya

Agustiyanti
29 September 2022, 10:52
resesi, resesi ekonomi, krisis ekonomi, kelaparan
ANTARA FOTO/REUTERS/Rodrigo Garrido/foc/cf
Ilustrasi. Masa sulit akibat resesi ekonomi dihadapi tak hanya oleh negara miskin atau berkembang, tetapi banyak negara maju.

Krisis pangan yang dihadapi Inggris memang bukan soal ketersediaan bahan pangan, tetapi harganya yang mulai tak terjangkau oleh kelompok menengah ke bawah. 

Namun kondisi resesi ekonomi di negara maju tentu tak seburuk saat kondisi serupa terjadi di negara miskin. Di Sri Lanka, resesi ekonomi yang diperparah dengan inflasi yang sangat tinggi membuat banyak warganya kelaparan. Sulitnya situasi ekonomi negara tersebut bahkan memicu krisis politik dan sosial.

Para nelayan tidak dapat melaut karena tidak memiliki bahan bakar sehingga berujung kelaparan. Para ibu juga kesulitan mendapatkan susu untuk anaknya karena inflasi membuat harga melambung tinggi. 

“Semuanya sulit saat ini – tidak ada minyak tanah, tidak ada makanan di rumah,” kata Soosaipillai Nicholas, 73 tahun, nelayan di Pantai Mannar, salah satu pulai kecil di Sri Lanka. 

Di sebagian negara Amerika Selatan, lonjakan harga bahan bakar juga menimbulkan aksi protes di Argentina, Ekuador dan Panama. Negara-negara ini tidak memiliki sarana transportasi alternatif, seperti kereta api dan transportasi air yang lebih umum di Eropa dan Amerika Utara dan membutuhkan lebih sedikit bahan bakar.  

"Harga bahan bakar adalah jangkar bagi seluruh perekonomian. Jika bahan bakar meningkat, itu berdampak langsung pada semua jenis harga," kata Sergio Guzman, direktur Analisis Risiko Kolombia, sebuah konsultan bisnis di Bogota.

Meski ekonomi Argentina tumbuh 6,5% secara tahunan pada kuartal kedua tahun ini, resesi yang sempat terjadi pada tahun-tahun sebelumnya membuat negara ini mengalami krisis ekonomi. Pemerintah kesulitan membayarkan utang dan telah meminta dana talangan kepada IMF.

Lonjakan harga di Argentina telah membuat menteri keuangan negara itu terpaksa mundur. Seorang pekerja pengiriman makanan Buenos Aires mengatakan kepada CNN bahwa tahun itu lebih kejam daripada tahun-tahun awal pandemi.  "Semua orang mengeluh," Federico Mansilia, ayah dari dua anak.

Di belahan bumi lain, bencana kelaparan sudah terjadi jauh hari. Perserikatan Bangsa-Bangsa mencatat, hampir satu juta orang di Afghanistan, Ethiopia, Sudan Selatan, dan Yaman mengalami kelaparan. Bencana kelaparan semakin parah karena konflik lokal dan cuaca ekstrem diperparah oleh ketidakstabilan ekonomi.

Grafik:

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...