Chatib Basri: Pelemahan Rupiah Bisa Hantam Keuangan Perusahaan

Abdul Azis Said
18 Oktober 2022, 13:33
rupiah, chatib Basri
Donang Wahyu | KATADATA
Chatib Basri.

"Sehingga, akan ada aliran modal masuk untuk membeli US Treasury 10 tahun yang mungkin saat ini menjadi salah satu aset safe haven terbaik. Jadi dengan situasi seperti ini saya tidak akan terkejut bahwa dolar AS yang kuat akan terus berlanjut," kata Chatib.

Meski demikian, ia optimistis depresiasi tidak akan separah saat taper tantrum sembilan tahun silam. Alasannya, kepemilikan asing di dalam surat berharga negara (SBN) Indonesia sudah jauh berkurang, saat ini di belasan persen dari tahun 2013 yang masih di atas 30%. Hal ini memperkecil kemungkinan makin banyak modal asing yang keluar dari pasar keuangan domestik.

Bagaimana Langkah Bank Indonesia?

Bank Indonesia melihat rupiah bukan satu-satunya yang terdepresiasi melainkan juga dialami banyak mata uang Asia lainnya. Dalam sebulan terakhir, depresiasi rupiah disebut tidak separah yen Jepang dan ringgit Malaysia.

Kepala Departemen Pengelolaan Moneter Bank Indonesia (BI) Edi Susianto mengatakan, ada dua sentimen utama yang mendorong pelemahan rupiah beberapa hari terakhir. Pertama, data inflasi AS bulan September yang masih tinggi sekalipun sedikit turun, secara tahunan di 8,2%.

Kedua, permasalah ekonomi di Eropa dan Inggris. Benua biru dibayangi risiko resesi yang meningkat. Di Eropa, risiko krisis energi meningkat terutama di Jerman yang bisa memukul perekonomian. Di Inggris, perekonomiannya menghadapi prospek tidak menentu yang diperburuk oleh dinamika politik dalam negeri.

"Di domestik kebetulan juga di bulan Oktober ini terdapat siklus repatriasi dividen yang lumayan agak besar," kata Edi dalam keterangannya.

Lebih lanjut, upaya yang dilakukan bank sentral dengan terus mengawal dan berada di pasar. Hal ini memastikan bahwa pasar tetap terjaga di tengah tekanan pelemahan mata uang. BI memiliki instrumen triple intervention atau intervensi tiga lapis, yakni melalui intervensi di Domestic Non-Delivery Forward (DNDF), pasar spot, dan Surat Berharga Negara (SBN).

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...