Rupiah Jatuh Nyaris Tembus 15.600/US$ saat Bunga BI Sudah Naik 0,5%
Kenaikan bunga BI 50 bps kemarin tak mampu mengangkat rupiah. Pelemahan rupiah kemarin menandai kenaikan suku bunga selama tiga bulan beruntun dengan total kenaikan 125 bps. Suku bunga acuan kini berada di level 4,75%.
Ibrahim mengatakan, depresiasi rupiah saat ini bukan mencerminkan pelemahan karena kondisi fundamental tetapi didominasi sentimen eksternal. Dolar terus menguat di tengah perhatian pasar tertuju pada sentimen terbaru kenaikan suku bunga The Fed.
"Pejabat The Fed juga melanjutkan retorika hawkish mereka, Presiden The Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan bahwa permintaan pasar kerja AS tetap kuat dan tekanan inflasi mungkin belum mencapai puncaknya," kata Ibrahim.
The Fed dijadwalkan kembali menggelar pertemuan pembuat kebijakan awal pekan depan. Mayoritas pasar berekspektasi kenaikan suku bunga 75 bps akan kembali diambil.