BI Kembali Peringatkan Risiko Resflasi di Depan Jokowi dan Sri Mulyani

Agustiyanti
30 November 2022, 13:43
ekonomi dunia, gubernur BI, perry warjiyo
Youtube/Bank Indonesia
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pertemuan Tahunan BI pada Rabu (30/11) mengatakan situasi dunia masih bergejolak. Ketidakpastian masih tinggi terkait perang Rusia dan Ukraina.

Kedua, inflasi masih akan tinggi terutama yang didorong oleh kenaikan harga energi dan pangan. Ketiga, suku bunga tinggi sebagai konsekuensi dari kenaikan harga-harga barang. Banyak bank sentral dunia suda mengerek suku bunga, termasuk bank sentral AS, The fed yang mengerek suku bunganya secraa agresi dalam beberapa pertemuan terakhir.

"Suku bunga tinggi, higher for longer, suku bunga The Fed bisa mencapai 5% dan akan tetap tinggi selama tahun 2023," kata Perry.

Ekspektasi bahwa suku bunga higher for longer sebetulnya juga meluas di pasar global. Hal ini setelah sejumlah pejabat The Fed beberapa hari lalu berkomentar bahwa suku bunga masih perlu naik dari level saat ini dan perlu dipertahankan setidaknya sampai 2024.

Keempat, penguatan dolar AS. Perry menyebut penguatan dolar AS menjadi alasan banyak mata uang negara berlmebang termasuk Indoensia keok beberapa bulan terakhir. Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot siang ini menembuh lebih dari Rp 15.730, melemah 10,3% secara tahun kalender (ytd).

Kelima, cash is the king. Istilah ini merujuk kepada investor yang lebih terbaik untuk memegang cash. "Penarikan dana investor global dan mengalihkannya ke aset likdi karena risiko tinggi," kata Perry.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...