Lima Ekonom Kompak Prediksi Inflasi November Naik, Ini Pendorongnya

Abdul Azis Said
1 Desember 2022, 08:59
Petugas melayani warga yang membeli paket bahan kebutuhan pokok pada pasar murah di halaman Kantor Lanal TNI AL, Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (8/11/2022). Operasi pasar murah yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Barat, yang menyedi
ANTARA FOTO/ Akbar Tado/aww.
Petugas melayani warga yang membeli paket bahan kebutuhan pokok pada pasar murah di halaman Kantor Lanal TNI AL, Mamuju, Sulawesi Barat, Selasa (8/11/2022). Operasi pasar murah yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia Perwakilan Sulawesi Barat, yang menyediakan beragam bahan kebutuhan pokok itu bertujuan untuk mengendalikan inflasi pangan di provinsi Sulawesi Barat.

Inflasi inti diperkirakan meningkat seiring membaiknya mobilitas masyarakat."Harga emas juga terpantau meningkat di tengah ketidakpastian pasar keuangan," kata Faisal.

BNI Sekuritas - Damhuri Nasution

Seperti ramalan dua ekonom sebelumnya, BNI Sekuritas juga melihat inflasi tahunan melandai tetapi secara bulanan naik. Inflasi bulanan diperkirakan 0,15% dan secara tahunan 5,5%. 

"Kenaikan secara bulanan ini terutama didorong oleh harga pangan yang mulai naik menjelang musim tanam dan kenaikan harga barang dan jasa menjelang hari besar keagamaan Natal dan liburan akhir tahun. Jadi kenaikan inflasi pada bulan November sifatnya seasonal," kata Damhuri.

Damuri melihat kenaikan secara bulanan pada November tahun ini tidak akan setinggi inflasi bulanan November tahun lalu yang mencapai 0,37%. Ia melihat tren ini akan berlanjut di bulan terakhir tahun ini. Karena itu, ia melihat ada peluang inflasi pada akhir tahun akan di bawah 5,5% atau lebih rendah dari mayoritas perkiraan pasar saat harga BBM dinaikkan.

Rully A Wisnubroto - Mirae Asset Sekuritas 

Inflasi November diperkirakan sebesar 5,4% secara tahunan dan 0,1% secara bulanan. Inflasi secara tahunan melandai karena harga bahan makanan semakin terkendali. Meski demikian kenaikan harga beras dan telur ayam menjadi penyundut kenaikan secara bulanan. Ia melihat efek harga BBM hampir tidak terasa pada inflasi November, pasalnya kenaikan masih didominasi kenaikan harga bahan makanan.

David Sumual - BCA

David memperkirakan inflasi November sebesar 5,59% secara tahunan, dengan inflasi secara bulanan di 0,25%. Inflasi bulan lalu salah satunya didorong oleh kenaikan harga komoditas beras.

Efek kenaikan harga BBM juga masih terasa dengan meningkatnya biaya logistik distribusi barang. Di samping itu, efek musiman menjelang akhir tahun yang biasanya mendorong kenaikan inflasi juga disebut sudah mulai terlihat sejak bulan lalu.

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan sepanjang periode Januari-Oktober 2022 terjadi inflasi sebesar 4,73% (year to date/ytd). 

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...