Sri Mulyani Lihat Ekspor Mulai Melambat, Waspadai Ekonomi Tahun Depan
"Sehingga kami juga harus mewaspadai pengaruhnya pada kinerja ekspor kita ke depan," kata Sri Mulyani.
Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat ekspor Indonesia kemungkinan masih akan solid paling tidak hingga pertengahan tahun depan. Ini karena harga komoditas yang masih tinggi sehingga nilai ekspor terutama produk komoditas unggulan Indonesia seperti batu bara dan CPO akan menjaga kinerja ekspor secara keseluruhan.
Sinyal pelonggaran kebijakan zero-Covid-19 di Cina dan masih tetap kuatnya pertumbuhan ekonomi India menjadi alasan lain ekspor kemungkinan masih bisa solid tahun depan. Namu, kinerja ekspor diperkirakan akan mulai turun pada paruh kedua tahun depan sering moderasi harga komoditas.
"Di sisi lain, permintaan ekspor ke negara maju terutama di Amerika Serikat dan Eropa, khususnya produk manufaktur seperti alas kaki, tekstil, dan furniture kemungkinan cenderung menurun, tetapi ekspor komoditas masih solid sampai semester pertama," kata Josua saat dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (19/12).
Ia memperkirakan neraca dagang masih akan menciptakan surplus jumbo antara US$ 45-50 miliar pada tahun depan. Surplus neraca perdagangan tahun depan diperkirakan lebih tinggi dibandingkan 2021, tetapi tidak akan setinggi tahun ini.