Bank Dunia: Hampir 60% Negara Miskin Sudah dan Terancam Krisis Utang

Abdul Azis Said
12 Januari 2023, 15:37
negara miskin, bank dunia, krisis utang
ANTARA FOTO/REUTERS/Dinuka Liyanawatte/WSJ/sad.
Ilustrasi. Bank Dunia memperingatkan negara miskin akan paling terdampak pengetatan kebijakan moneter.

Masalah bukan hanya dari sisi fiskal, prospek pertumbuhannya diperkirakan melambat tahun ini. Bank Dunia memperkirakan pertumbuhan ekonomi di negara-negara miskin tahun ini sebesar 5,1%, turun 0,1 poin persentase dari perkiraan sebelumnya.

Prospek pertumbuhan ekonomi tahun ini sekitar 65% dari total negara miskin telah direvisi ke bawah sekalipun perkiraan pertumbuhan di tiga negara besarnya yakni Republik Demokratik Kongo, Ethiopia and Uganda dinaikkan.

"Meskipun pertumbuhan diperkirakan akan menguat tahun ini dan tahun depan karena tekanan harga agak mereda, perlambatan ekonomi global yang diperkirakan lebih tajam dapat menyebabkan penurunan harga komoditas dan pendapatan ekspor lebih lanjut, yang berdampak buruk pada aktivitas di banyak negara pendapatan rendah, terutama eksportir energi dan logam," kata Bank Dunia.

Negara-negara miskin juga masih rentan terhadap kerawanan pangan. Pertumbuhan pendapatan per kapita yang lemah juga memperburuk kerawanan pangan. Ancaman dampak perubahan iklim juga bisa memperburuk sektor pertanian dan mata pencaharian masyarakat di negara miskin. Melonjaknya tagihan impor, kekurangan cadangan devisa, dan kesulitan utang bisa semakin membatasi impor bahan makanan pokok, bahan bakar, dan pupuk.

Halaman:
Reporter: Abdul Azis Said
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...